Otoseken.id - Per CVT aftermarket memang dijual dengan tingkat kekerasan beragam dan umumnya lebih keras dari per CVT bawaan.
Namun, ternyata ada efek negatif yang bakal muncul kalau motor matik kalian dipasangkan per CVT terlalu keras.
"Untuk per CVT aftermarket itu rata-rata ukurannya 1000, 1500 sampai 2000 rpm," buka Gunawan, Engineering PT. Faito Racing Develompment (FRD).
"Tapi untuk pemilihan juga jangan sampai asal, untuk motor-motor yang mesinnya belum ada ubahan tidak disarankan pakai yang ukuran 2000 rpm," terang Om Gun sapaan akrabnya.
Baca Juga: Terungkap, Ini 3 Penyebab yang Bikin Tarikan Motor Matik Loyo
Karena selain bikin tarikan motor jadi berat, ternyata per CVT yang terlalu keras bisa bikin v-belt dan roller lebih cepat aus.
"Simpelnya per CVT yang terlalu keras bikin pulley jadi lebih berat untuk terbuka, efeknya v-belt dan roller kerjanya lebih berat," terangnya lagi.
"Dalam jangka waktu panjang tentu ini bakal bikin roller dan v-belt jadi cepat tergerus, nantinya malah bikin uang keluar lebih banyak," wantinya.
"Apalagi kalau pasang per CVT tapi tidak diperhatikan kondisi v-beltnya, nanti kalau tiba-tiba putus kan jadi berbahaya buat kalian," tutupnya.
Baca Juga: 3 Hal Penyebab V-belt Pada Motor Matik Gampang Putus, Awas Bahaya
Nah, jadi sebelum kalian ganti per CVT pastikan terlebih dahulu kebutuhan dari motor kalian.
Untuk di motor dengan kondisi mesin standar biasanya mekanik menyarankan untuk pakai per CVT dengan tingkat kekerasan 1.000 - 1.500 rpm.
Sedangkan untuk tingkat kekerasan per di atas 1.500 rpm itu hanya dianjurkan untuk dipakai di motor yang mesinnya sudah dimodifikasi.
Atau kalian bisa konsultasi terlebih dahulu dengan mekanik yang lebih paham dengan kebutuhan CVT motor kalian sebelum memutuskan ganti per CVT di motor.