Untuk melawan Honda CR-V, Nissan menghadirkan X-Trail versi rakitan lokal (CKD) pada 2003 yang mengalami perubahan, salah satunya dengan mengganti setang piston dan kruk-as sehingga kapasitas mesin bertambah 500 cc.
Mesin 2.500 4-silinder berkode QR25DE di X-Trail versi CKD ini mampu memuntahkan tenaga 180 dk dapat dihasilkan dengan mudah dan menjadikan X-Trail sebagai SUV terkuat di kelasnya pada saat itu.
Nissan X-Trail T30 hadir dengan dua tipe, yakni XT (Xtra Touring) dan ST (Sport Touring).
Apalagi X-Trail memiliki bantingan suspensi yang lembut sehingga terasa nyaman saat dikendarai.
Baca Juga: Nissan X-Trail Tahun 2002 Cuma Dijual Rp 17 Juta, Murah Karena Ini
Ditambah fitur pendukung seperti pendingan minuman kaleng, ruang penyimpanan dengan bahan yang mudah di cuci, transmisi matik dan lainnya.
Pada tahun 2003 juga, Nissan X-Trail hadir versi 4x4 walau bentuk CBU dan jumlahnya pun sangat sedikit.
X-Trail 4x4 emiliki ciri fisik pada penggunaan pelek besi serta side molding yang tidak sewarna bodi.
Untuk melawan Honda CR-V dan Toyota Fortuner, Nissan memperkenalkan tipe terbarunya yang dirancang lebih macho, yakti X-Trail tipe STT.
Baca Juga: Nissan X-Trail 2.0 CVT Nyendat-nyendat, 3 Faktor Ini Penyebabnya
Selain itu, X-Trail tipe STT telah dilengkapi dengan bullbar, over fender, cargo net dan TV mobil touch screen. Monitor TV juga digunakan pada tipe XT.
Barulah pada 2009, Nissan Motor Indonesia (NMI) selaku Agen Pemegang Merek Nissan Indonesia meluncurkan generasi kedua X-Trail dengan kode bodi T31.