Awas, Jangan Salah Pasang Busi Mobil, Ini Akibatnya ke Mesin

ARSN,Andhika Arthawijaya - Jumat, 1 Oktober 2021 | 11:14 WIB

Saat memasang busi, harus perhatikan torsi pengecangannya. Tidak boleh terlalu kencang atau terlalu kendur (ARSN,Andhika Arthawijaya - )

Nah, Diko menjelaskan bahwa rekomendasi tingkat torsi kekencangan pemasangan busi ditentukan oleh 3 hal.

Pertama, cermati dulu tipe busi yang menggunakan modelnya pakai gasket atau tanpa gasket.

Kedua, perhatikan ukuran diameter ulir busi.

Istimewa
Jenis kerusakan pada busi bila pemasangannya terlalu kencang

Lalu yang terakhir, ketahui terlebih tipe kepala silinder mesin kendaraan Anda itu menggunakan jenis cast iron atau aluminium.

Karena antara dua jenis kepala silinder tadi, torsi pengecangan businya beda-beda loh.

Biar Anda tak salah lagi dalam pemasangan busi di kendaraan Anda, berikut ini kami lampirkan tabel rekomendasi standar torsi kekencangan dalam pemasangan busi berdasarkan 3 hal penentu tadi.

Istimewa
Tabel torsi pengencangan busi berdasarkan tipe busi

Berikutnya yang perlu diperhatikan adalah penggunaan kunci busi dengan ukuran yang sesuai dengan spesifikasi mesin dan hexagonal busi.

"Penggunaan ukuran kunci busi yang tidak sesuai dengan spesifikasi mesin, akan mengakibatkan kunci busi tersangkut, sehingga dapat menggagalkan proses pemasangan atau pelepasan busi," terang pria murah senyum ini.

Akan lebih baik pula bila pengencangan busi menggunakan kunci torsi, sehingga bisa terbaca torsi yang sesuai.

Tapi bila tidak punya kunci torsi, Diko bilang bisa pakai metode sederhana, yakni berpatokan pada sudut derajat pengencangan (lihat tabel).

Yang terakhir adalah, pastikan mesin kendaraan sudah berada pada kondisi mati dalam jenjang waktu beberapa saat sebelum melepas dan memasang busi.

Itu agar sifat logam pada busi maupun kepala silinder sudah stabil sehingga tidak memicu adanya kerusakan pada kedua komponen tersebut.