Otoseken.id - Masih banyak yang belum paham perbedaan nitrogen dengan angin biasa buat isi ban mobil nih. Simak deh sampai habis.
Banyak yang bilang bahwa angin biasa dengan nitrogengak ada bedanya, sama-sama angin juga.
Ternyata banyak bedanya sob, "Nitrogen lebih bersifat kering, sedangkan angin biasa mengandung uap air.”
"Untuk jangka panjang, jika air ini ada dalam ban bisa merusak bagian dalam ban itu," beber Wibowo Santosa, bos Permaisuri Ban.
Masih kata Bowo sapaan akrabnya, karena nitrogen tidak mengandung uap air, maka tekanan yang dihasilkan lebih awet.
Baca Juga: Roda Mobil Bunyi Saat Belok? Ternyata Inilah Penyebabnya, Perhatikan
Baca Juga: Begini Cara Baca Kode Ban Mobil, Ada Batas Kecepatan dan Bebannya
Selain itu, bobot ban jadi lebih ringan, karena tidak mengandung uap air tadi.
“Nitrogen juga sifatnya lebih tahan terhadap panas dibanding angin biasa.”
“Tingkat pemuaiannya lebih rendah, sehingga ketika mobil digunakan lama, tekanan ban tidak naik secara drastis seperti pada angin biasa,” sahut Agam Santosa, Outlet Manager bengkel Autopit Car Care di Bogor, Jawa Barat.
Ucapan Bowo dan Agam memang benar adanya dan sudah Otomotifnet.com buktikan sendiri.
Dalam pengujian kami, untuk angin biasa ketika mobil dikendarai siang hari dengan jarak tempuh sekitar 50 kilometer, terjadi peningkatan tekanan angin hingga 3 psi.
Sementara ketika menggunakan nitrogen, kenaikan tekanan ban hanya sekitar 0,5 psi.
"Untuk perjalanannya jauh, pakai angin biasa naiknya bisa lebih banyak lagi. Ini beresiko bikin ban pecah, apalagi bila kondisi ban sudah tidak bagus," wanti Agam.
Tuh gaes, lebih baik keluar uang sedikit untuk isi notrogen pada semua ban mobil Anda, demi keselamatan Anda dan keluarga selama perjalanan.
Baca Juga: Jangan Nyelepein, Segini Tekanan Ideal Ban Mobil Agar Tidak Boros BBM