Cara Setel Jarak Main Tuas Kopling Mobil Manual, Kampas kopling Dijamin Awet

ARSN,Andhika Arthawijaya - Rabu, 1 Desember 2021 | 09:05 WIB

Ilustrasi jarak main pedal kopling mobil transmisi manual (ARSN,Andhika Arthawijaya - )

Otoseken.id - Agar kampas kopling awet, tuas kopling di mobil manual jarak mainnya harus disetel yang pas.

Sering dijumpai kasus mobil bertransmisi manual, umur kampas koplingnya tidak bertahan lama.

Sejatinya, usia pakai kampas kopling bisa awet bertahun-tahun pakai atau di atas 150 ribu kilometer.

Dengan catatan, prilaku berkendaranya normal, tidak sering kebut-kebutan, dan yang terpenting adalah bagaimana cara mengoperasikan koplingnya.

Baca Juga: Mobil Matik Lebih Awet Ketimbang Manual Apa Bener? Ini Penjelasannya

Bahkan penyetelan jarak main tuas kopling pun dapat mempengaruhi umur pakai kampas kopling.

“Umumnya setelan kopling yang terlalu tinggi dapat membuat kopling cepat termakan,” bilang Sumarno, punggawa bengkel Masmun Sukses Motor yang bermarkas di Solo, Jawa Tengah.

Maksud terlalu tinggi di sini kata pria yang pernah jadi trainer mekanik di pabrikan Suzuki ini adalah, setelan pedal koplingnya tanpa free play atau jarak bebas.

Sebab dengan setelan pedal kopling tanpa free play, akan cenderung membuat kopling slip saat mesin digas hingga rpm tinggi.

Baca Juga: Banyak Yang Gak Tahu, Begini Gejala Kerusakan Engine Mounting di Mobil AT dan MT

Apalagi bila driver punya kebiasaan menyandarkan kaki kiri di pedal kopling, sehingga sering tak sengaja pedal kopling tertekan.

Tentunya hal tersebut dapat memicu kopling mengalami slip, yang bila berlangsung terus menerus, akan membuat komponen kopling (kampas kopling dan dekrup) jadi cepat termakan.

“Idealnya setelan pedal kopling harus ada free play atau jarak bebesnya, yaitu antara 1 – 3 cm,” jelasnya.

O iya, untuk penyetelan tinggi dan jarak main pedal kopling ini terdapat di dekat poros pedal (lihat gambar).

Istimewa/MSM
Penyetelan jarak gerak bebas dan ketinggian pedal kopling

“Saya lebih suka yang free play-nya banyak, jadi injek pedalnya gak terlalu dalam,” aku Sumarno.

Kuncinya sebenarnya yang penting proses masuk giginya mudah,  artinya kopling bekerja normal.

“Jadi, waktu diinjak full (untuk ganti gigi) kemudian dilepas gak terlalu tinggi, mobil sudah bisa jalan dengan baik. Ini membuat kopling jadi lebih awet,” yakinnya.