Kisah Toyota Corolla Liftback Sprinter 1990 Hasil Tukar Guling dengan Amenity 2 Pintu

Abdul Aziz Masindo - Minggu, 26 Desember 2021 | 07:00 WIB

Sosok depan Corolla Liftback yang sama sekali beda dengan versi lokal (Abdul Aziz Masindo - )

Otoseken.id - Pada saat Toyota Corolla Liftback meluncur, banyak yang mengganggap desainnya aneh, dan pada saat itu Masyarakat Indonesia lebih menyukai Corolla Twincam versi sedannya.

Makanya periode edar Corolla Liftback termasuk sebentar, hanya dari 1987 sampai 1990 saja, tapi sekarang Corolla Liftback menjadi incaran.

Seperti yang dikasihkan Ardi Sugiarto pada 2012 lalu yang menukar guling SUzuki Amenity 2 pintu miliknya dengan sebuah Corolla Liftback Sprinter yang tak kalah menggoda.

"Amenity saya ditaksir anak Bandung yang kebetulan masih menyimpan Toyota Corolla Liftback," kenangnya

Ada beberapa point yang membuat Ardi kesengsem dengan Liftback berlabel Sprinter ini. Pertama adalah varian yang terbilang langka karena terlahir dengan transmisi matik.

Dok. OTOMOTIF
Ciri khas Toyota Corolla Liftback Sprinter bisa terlihat pada garnish belakang

Baca Juga: Nostalgia Toyota Corolla Twincam Liftback AE92, Kini Jadi Incaran Kolektor

 Pertimbangan kedua, Corolla Liftback versi built-up ini ternyata sudah mengusung pernik aksesori dan kelengkapan yang banyak berbeda dengan versi lokal.

Setelah saling berkenalan, dilanjutkan dengan cek fisik masing-masing mobil. Kesepakatn pun diraih. Hanya dalam waktu 1 jam, keduanya membawa mobil anyar setelah berukar guling.

Sempat terpikir, apakah keputusan yang diambil Ardi sudah tepat, kondisi Liftback yang masih setengah bahan. Sementara Suzuki Amenity 2 pintu miliknya terbilang siap pakai.

Namun Ardi Ogah pusing, Karena kondisi Liftback yang setengah bahan, Segera mainan baru yang terbilang langka ini dimasukkan ke bengkel cat.

Interiornya yang terlahir dengan warna biru, membuatnya mengambil keputusan untuk menyiram bodi dengan warna biru pula. “Aksen blue on blue biar makin builtup,” sahutnya. Pilihan warna jatuh ke biru gelap tanpa efek metalik.

Sambil menunggu pekerjaan bodi selesai di bengkel O Menos, Ardi mulai bergerilya untuk melengkapi pernik-pernik yang belum ada. Bahkan pelek anyar dengan kondisi special order pun segera dipesan ke Rota Wheels.

“Untuk pelek juga unik karena saya pesan yang belum ada lubang bautnya alias ngeblank,” kelakar Ardi. Satu set Rota Wheels tipe Sleep Stream berkelir abu-abu tua lantas dilubangi ke tukang bubut sesuai PCD mobil berukuran 100.

Dok. OTOMOTIF
Pelek 15 inci Rota Wheels di Corolla Liftback Srinter

Dibilang special order karena untuk ukuran 15 inci, pelek ukuran depan dan belakang memiliki offset dan lebar berbeda. Kondisi yang lazim pada pelek berukuran 17 inci ke atas.

Pelek depan berukuran 15x7 inci dengan offset 25 sementara belakang berukuran 15x8 inci dengan offset 30. Ardi lantas mengkombinasi pelek dengan ban Accelera Alpha 195/55-R15 untuk keempat pelek.

Baca Juga: Toyota Corolla Twincam Liftback AE92, Kenali Penyakit dan Perawatannya

Pelek belakang yang mencapai 8 inci menjadikan ban sedikit 'narik' alias nge-donut sehingga ban belakang terlihat pas bersanding dengan bibir sepatbor.

“Jarang-jarang mobil Jepang seperti Corolla bisa dijejali dengan pelek 8 inci tanpa ngesrot,” bisiknya.

Kaki-kaki pun akhirnya ikut dibenahi agar tongkrongan mobil enak dilihat. Per keong orisinal diganti dengan versi custom alias mencari kesamaan yang berukuran mirip namun lebih keras dan sedikit lebih ceper.

Dok. OTOMOTIF
Toyota Corolla Liftback Sprinter 1990

Sebagai teman di kolong sepatbor, sokbreker gas Kayaba Excel 'G' yang masih buatan Jepang mendukung kinerja keempat per keong. “Lebih stiff tetapi masih enak kok buat harian,” paparnya.

Eksterior Corolla Liftbak makin komplit setelah pernik-pernik bernuansa JDM (Japanese Domestik Market) berdatangan ke bengkel. “Kebetulan adik saya pilot dengan rute Jakarta-Malaysia, jadi makin gampang dapat barang di limbah Malaysia,” bisiknya.

Tetapi Ardi tak ingin mobil hanya cakep di luar saja. Interior juga dibenahi dengan seabrek aksesori JDM yang tak ditemukan pada Corolla Liftback versi lokal.

Sebut saja seperti cluster spidometer khas Corolla GTi yang dilengkapi dengan penanda posisi transmisi versi matik. Ada lagi lampu door trim yang menyala saat pintu terbuka.

Bakal makin betah selama cruising di jalanan ibukota setelah Ardi menanamkan headunit double din Pioneer dan seperangkat aktif speakers merek Diamond.

Dok. OTOMOTIF
Door trim dengan lampu penerangan yang terbilang jarang ada di Corolla Liftback

Baca Juga: Toyota Corolla Twincam, Mobil Gaul Anak Muda Di Tahun '90an Sampai Sekarang

 Tetapi ini sebenarnya sebatas intermezzo saja karena Ardi prefer suara mesin dan knalpot menggelegar ketimbang alunan musik.

Itu sebabnya mesin digarap serius dengan rumus balancing, porting dan polishing, lengkap dengan exhaust header berkonfi gurasi custom 4-2-1 serta muffler free flow stainless steel.

Dok. OTOMOTIF
Mesin Corolla Liftback Srinter dibuat segar kembali

Data Modifikasi

Interior:
- Standart (Blue Colour)/(Blue On Blue)
- Pioneer double din
- Speaker Diamond
- Spedoometer GTI OEM AE92
(Automatic Transmision Version)
- Door Trim Lamp
Eksterior:
- Solid Dark Blue Colour
- Bemper depan
(fog lamp on head lamp, signal lamp)
- AE92 Sprinter Grill with Emblem C***
- AE92 Sprinter Rear Garnish
- AE92 Signal Lamp
- AE92 Lips
- AE92 Side Skirt
- AE92 Retract Mirror (spion retract)
- Rear Pad (pad kaca belakang)
- Power Window (versi lokal masih engkol)
- Central Lock (versi lokal blom Central Lock)
Mesin:
- Stock Engine 4A-FE 1.600cc
(Over Haul, Engine Balance, Porting)
- Automatic Transmision
- Custom Header 4-2-1
- Custom Stainless Exhaust System
Kaki-kaki:
- Rota Slipstream, Grey Colour, 15x7” (depan),
15x8” (belakang)
- Ban Accelera Alpha 195/55/15
- Shockbreaker Kayaba EXCEL G Japan
- Custom coil spring