Sering Campur BBM Beda Oktan Ternyata Ada Dampak Negatifnya, Part Ini Bisa Rusak

Abdul Aziz Masindo - Jumat, 31 Desember 2021 | 08:15 WIB

Ilustrasi beberapa jenis BBM di SPBU (Abdul Aziz Masindo - )

Otoseken.id - Masih banyak masyarakat Indonesia yang masih salah kaprah dengan mencampur BBM oktan tinggi dengan oktan rendah supaya lebih hemat, padahal cara seperti itu berdampak negatif.

Ambil contoh angka RON (research octane number) di Pertamina mulai dari RON 88 (premium), RON 90 (Pertalite), RON 92 (Pertamax), dan RON 98 (Pertamax Turbo).

Semakin tinggi angka RON, maka semakin mahal juga harga per liter bahan bakar tersebut.

Dengan mencampur dua jenis BBM dengan oktan yang berbeda, memang bisa mendapatkan kadar oktan sesuai keinginan dengan harga yang lebih rendah.

Rianto Prasetyo/GridOto.com
Ilustrasi bahan bakar di SPBU

Baca Juga: Pakai Bahan Bakar Tidak Sesuai Anjuran Oktan, Ini Dampak ke Busi

 Namun Tri Yuswidjajanto Zaenuri, dosen teknik mesin ITB dan juga peneliti LAPI ITB menegaskan, hal itu bisa terjadi pengenceran dan penurunan kadar aditif deterjen dalam BBM campuran tersebut.

"Kalau sering mencampur bahan bakar, nantinya akan ada harm effect, misalnya mencampur bensin Premium (RON 88) dengan Pertalite (RON 90) misalnya," beber Pria yang akran disapa Prof Yus ini.

Lebih lanjut Yus menjelaskan, masing-masing jenis BBM (Bahan Bakar Minyak) memiliki kadar deterjen yang berbeda-beda atau bahkan tidak ada sama sekali.

"Makanya, meskipun secara oktan kita dapat ketika mencampur (BBM oktan rendan dan tinggi), tapi bahaya depositnya justru naik," jelas Tri Yuswidjajanto Zaenuri.