Mesinnya memakai mesin berkode MR20DD 4-silinder segaris 1.997 cc dengan teknologi Direct Injection dan Dual CVTCS (Continous Valve Timing Control System).
Dipadukan dengan motor listik RM31 dengan baterai Lithium - Ion 202 Volt.
Outputnya dari mesin bensin sebesar 142 dk di 6.000 rpm, sedangkan motor listriknya sebesar 40 dk.
Torsi maksimum mesin bensinya bisa dapat 207 Nm di 4.400 rpm, dan motor listiknya mencapai 160 Nm.
Baca Juga: Begini Solusi Transmisi CVT Nissan Serena C26 dan X-Trail T31 Overheat
Transmisinya masih mempertahankan CVT dengan teknologi XTronic CVT andalan Nissan.
Beralih ke sektor kaki-kaki, suspensi depan dan belakang sudah independen yang membuat SUV ini nyaman.
Suspensi depan mengandalkan Independent MacPherson Strut dengan Stabilizer Bar, sedangkan belakang memakai Independent Multi-link dengan Stabilizer Bar.
Fitur keselamatan tergolong lengkap, sudah dilengkapi ABS, EBD dan BA, rem depan dan belakang sudah disc.
Keunikan X-Trail Hybrid dibanding X-Trail biasa ada di takometer yang tetap tersedia, dengan power meter berukuran kecil di bawahnya.
Setiap proses yang terjadi antara kedua mesin dapat dilihat di MID. Ketika mesin bensin mati, maka jarum takometer akan drop ke 0 rpm, dengan power meter mengarah ke sebelah kanan menunjukkan adanya tenaga yang dipakai untuk menghidupkan motor istrik.
Saat proses charging, regenerative braking atau engine braking, jarum power meter akan bergerak ke kiri menunjukkan baterai yang sedang diisi.
Baca Juga: Fitur Spesial di Mobil Nissan X-Trail T30 Tipe XT, Simak Sebelum Beli