Otoseken.id - Idul Fitri sudah tinggal mengihitung hari, seperti kita ketahui mudik lebaran ke kampung seakan sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia.
Mudik lebaran tahun ini diprediksi akan lebih banyak dari biasanya, mengingat Pemerintah tahun ini sudah mengizinkan masyarakat Indonesia untuk melaksanakan mudik lebaran di masa Pandemi Covid-19.
Selain kondisi fisik pengemudi yang sehat, tentunya sobat harus memastikan lagi kondisi mobil baik itu mesin, AC, kelistrikan, kaki-kaki, radiator semua dalam kondisi prima.
Beragam persiapan dan strategi perlu diterapkan agar perjalanan mudik menjadi lancar dan nyaman. Apalagi, banyaknya anggota keluarga yang dibawa serta barang bawaan, tentu perlu memiliki manajemen yang rapi dalam hal penyimpanan.
Tak hanya itu, beberapa persiapan yang bersifat non-teknis, dapat berperan cukup besar dalam memangkas waktu perjalanan. Namun bila muncul masalah teknis
Nah ada 8 persiapan terakhir sebelum berangkat mudik lebaran menggunakan mobil pribadi.
1. Periksa Semua Cairan
Meski penggantian oli atau minyak rem telah dilakukan, tak ada salahnya untuk memeriksa kembali volume cairan-cairan ini. Sehingga dapat dideteksi bila terjadi kebocoran atau pengurangan volume dalam waktu singkat.
Selain kedua cairan itu, air radiator di reservoir pun wajib diperiksa. Sekaligus memantau kondisi putaran kipas mesin.
Air aki dan wiper pun perlu ditambahkan bila kurang. Khusus air wiper, sebagai alternatif darurat wiper fluid, sobat dapat menggunakan air tembakau untuk mengusir minyak dan bekas serangga di kaca saat perjalanan mudik.
Baca Juga: Sebelum Berangkat Mudik, Periksa Enam Komponen di Kaki-kaki Mobil
2. Kondisi Ban Serep dan Tekanan Angin
Inilah salah satu komponen terpenting yang patut diperiksa sebelum Anda melakukan perjalanan mudik.
Posisinya yang tersembunyi, kerap terlupakan. Pastikan ban serep dalam kondisi baik dengan tekanan angin lebih tinggi sekitar 3-5 Psi dari rekomendasi pabrik.
Tekanan angin di keempat roda pun wajib diperiksa dan disesuaikan dengan beban yang diusung. Sebaiknya pemeriksaan dan penambahan tekanan ban dilakukan saat kondisi dingin.
3. Tool Kit
Tetaplah membawa tool kit di mobil dan beberapa komponen tambahan seperti beberapa sekring dan bohlam lampu utama.
Kunci yang berbahan besi sebaiknya dilapisi lap agar tidak berisik saat mobil melewati jalan rusak atau bergelombang.
Tempatkan tool kit di bagian yang sedikit tersembunyi, mengingat kotak perkakas ini hanya digunakan saat membutuhkan perbaikan.
Segitiga pengaman dan P3K juga wajib dibawa. Khusus P3K, posisikan pada ruang penyimpanan di dasbor depan. Sebab, sesuai fungsinya sebagai pertolongan pertama, tentu penempatannya harus mudah diraih.
4. Periksa Lampu-lampu
Lampu mobil sobat ibarat alat komunikasi, selain sebagai penerang. Bila salah satu lampu tidak menyala, tentu Anda sulit berkomunikasi dengan pengendara lain di jalan.
Kian berisiko bila memilih perjalanan malam. Di mana peran lampu begitu signifikan untuk menginformasikan ke pengendara lain tentang keberadaan mobil sobat.
Tak hanya lampu yang bertindak sebagai alat komunikasi di jalan. Klakson pun menjadi salah satunya, meski tidak dapat sembarangan digunakan, terutama di daerah sekitar tempat peribadatan semacam masjid, gereja atau lainnya.
5. Setel Ketinggian Lampu
Bagi kendaraan yang dilengkapi fitur auto leveling, tentu proses menyetel sorotan lampu sudah otomatis. Juga mudah jika sudah disediakan switch pengatur ketinggian sorot lampu.
Namun bila fitur itu tidak tersedia sementara akan mengusung beban penuh, sebaiknya sorot lampu perlu disesuaikan. Ini cukup penting dilakukan agar daya pandang pengemudi saat berkendara malam tetap optimal.
Pancaran sinar dapat menerangi objek yang patut diperhatikan seperti batas pinggir kiri jalan atau tidak menyilaukan pengendara lain dari arah berlawanan.
6. Manajemen Barang
Penempatan barang di mobil menjadi sesuatu yang krusial. Salah penempatan, dapat menyebabkan pengendalian mobil berubah menjadi tidak stabil.
Sebaiknya, barang bawaan yang memiliki beban berat ditempatkan pada bagian terbawah. Hal ini berfungsi untuk mendapatkan titik gravitasi serendah mungkin.
Selain itu, beberapa pakaian yang akan digunakan selama perjalanan seperti baju hangat atau pakaian ganti anak, ditempatkan di bagian yang mudah terjangkau.
Sedangkan penempatan air panas yang kadang dibutuhkan bila keluarga masih memiliki anak kecil atau bayi, sebaiknya ditempatkan pada termos dan ditaruh pada cup-holder yang tersedia.
7. Makanan dan Minuman Ringan
Perjalanan panjang bersama keluarga, tentu memerlukan makanan dan minuman ringan. Apalagi kini mobil telah didesain dengan banyak menyediakan ruang penyimpanan dan cup-holder.
Posisinya, hampir tersedia di tiap bangku seperti pada panel pintu atau konsol tengah. Selain itu, permen cukup diperlukan bagi pengemudi untuk meningkatkan konsentrasi mengemudi ketika mulai jemu atau seluruh penumpang tertidur.
Apalagi bila perjalanan dilakukan pada malam hari dan dapat membantu pengemudi menghindari kantuk yang mulai menyerang.
8. Pilih Pakaian yang Nyaman
Menjaga penampilan memang perlu, namun pemilihan bahan pakaian sangat mempengaruhi kenyamanan berkendara.
Hindari desain pakaian yang memiliki ruang gerak terbatas, seperti rok mini atau celana ketat. Sebaiknya pilih bahan katun yang dapat menyerap keringat di badan serta lembut di kulit.
Baca Juga: Jangan Sampai Mobil Overheat Saat Dipakai Mudik, Kenali Enam Penyebab Mobil Overheat