Sebelum Dibeli, Yuk Cek Dahulu Kondisi Mesin Suzuki Vitara, Escudo dan Sidekick

ARSN,Rindra Pradipta - Rabu, 25 Mei 2022 | 15:42 WIB

Suzuki Vitara (ARSN,Rindra Pradipta - )

 

Otoseken.id - Sebelum dibeli, yuk cek terlebih dahulu kondisi mesin Suzuki Vitara, Escudo dan Sidekick.

Suzuki Vitara, Escudo, dan Sidekick generasi pertama memang cukup banyak penggemarnya. 

Padahal, umumnya generasi pertama di Indonesia usianya diatas 30 tahun.

Makanya kalau tertarik membelinya mesti cek dengan detail mesinnya.

Ada dua jenis mesin yang dipakai Suzuki Vitara, Escudo, dan Sidekick generasi pertama selama berkiprah di Indonesia.

Dua-duanya 4 silinder bervolume 1.590 cc, namun dibedakan menjadi dua jenis, yaitu 8 valve dan 16 valve.

Mesin G16A aslinya di overhoul total, bahkan tampilannya jadi mengkilap. Hanya ditambah header custom.

Kedua mesin ini memiliki dasar yang sama, tetapi berbeda pada silinder head dan sistem pemasok bahan bakarnya.

Versi 8 valve menggunakan karburator, sedangkan 16 valve mengandalkan injeksi elektronik.

Baca Juga: Panduan Beli Mobil Bekas, Kenali Penyakit Suzuki Grand Vitara Sebelum Meminangnya

Perbedaan tersebut menjadikan performa mesin 16 valve lebih bertenaga.

Berbincang mengenai mesin VES, beberapa bagian yang menjadi perhatian.

Pada mesin 8 valve Vitara lansiran tahun 1992 hingga 1994, seringkali dijumpai oli mesin berkurang dengan drastis.

Kondisi ini disinyalir disebabkan oleh celah cincin oli pada ring piston terlalu besar.

Keluhan ini juga dialami pemilik VES lansiran tahun 1994- 2000, walau tidak separah Vitara.

Solusi yang diambil dengan mengoversize piston standar menggunakan komponen genuine Suzuki.

Upayakan menggunakan komponen asli Jepang.

Penyakit lain yang sering mendera mesin bawaan VES adalah retak blok dan head mesin. 

Biasanya terjadi pada silinder 2 dan 3, dan letaknya di bawah intake manifold.

Baca Juga: Panduan Beli Mobil Bekas, Ini Sejarah Suzuki Vitara, Escudo, dan Sidekick

Sedangkan untuk mesin 16 valve seringkali dijumpai retak di-seating klepnya.

Keduanya disebabkan oleh overheat.

Perhatikan juga rembesan oli pada sil kruk as depan dan belakang.

Jika dijumpai basah dan belepotan karena oli, harus siap-siap mengganti sil tersebut.