Lebih Awet Transmisi Matik CVT atau AT? Ini Kelebihan dan Kekurangannya

Dok Grid - Selasa, 20 Februari 2024 | 10:12 WIB

Ilustrasi mobil matik (Dok Grid - )

Otoseken.id - Mobil bertransmisi matik masih banyak diminati di perkotaan, apalagi buat sobat yang sering bertemu lalu lintas macet, tentunya kalau pakai mobil manual akan lebih pegal dan repot.

Transmisi otomatis atau matik dapat memudahkan pengemudi berkat kerja kopling dan perpindahan gigi yang dilakukan secara otomatis, transmisi matik jenis CVT (Continous Variable Transmission) dan AT konvensional paling banyak dipakai.

Bahkan mobil sejuta umat seperti Toyota Avanza dan Xenia pun sekarang sudah memakai matik jenis CVT, begitupun dengan Xpander yang juga ikutan pakai matik jenis CVT.

Mobil-mobil Honda banyak yang menggunakan matik CVT, sebut saja Honda Brio, Mobilio, HR-V, City Hatchback, Jazz GK5 dan sebagainya.

Semenatara Suzuki Ertiga masih setia dengan AT Konvensional, mobil-mobil lain yang populer seperti Kijang Innova dan Calya-Sigra pun masih pakai AT Konvensional.

Andhika Arthawijaya/Otomotifnet
Suzuki All New Ertiga Hybrid GX yang masih pakai matik konvensional

Baca Juga: Transmisi Mobil Matik Bekas Sering Nyangkut, Perhatikan Pergantian Oli 

Sebelum kita bahas kelebihan dan kekurangan antara matik CVT dan AT Konvensional, kita pahami dulu cara kerja kedua jenis matik tersebut.

"Prinsip dasarnya semua transmisi matik baik CVT dan AT konvensional basisnya tekanan oli, yang membedakan hanya pada pembentukan rasio gigi atau percepatan," Kata Hermas Efendi Prabowo, teknisi senior sekaligus pemilik Worner Matik di Bintaro Tangerang Selatan.

Transmisi matik konvensional perpindahan rasio gigi menggunakan gir set yang disusun membentuk planetary gear set.