"Biar enggak ketipu, lakukan general check up, di Dokter Mobil kita punya alat canggih yang mendeteksi itu mobil (odometer) puteran atau enggak. Nanti setelah dicek bisa tahu kok, di situ kita bisa lihat data dari transmisi, ECU dari transmisi bisa ter-record yang harusnya jalan segini tapi di speedometer beda, bisa jadi itu odometer di speedometernya sudah dimunduri atau diganti speedometernya," lanjutnya.
"Transmisi juga punya data, karena kan transmisi juga berputar," tambah Ko Lung Lung saat diwawancarai.
2. Disc Brake
Selain itu dari banyaknya kasus, ia juga menyarankan untuk amati kondisi disc brake di roda depan.
"Disc brake juga coba aja pegang, dengan catatan harus dalam kondisi dingin dulu ya, kalau piringan cakram sudah kemakan banyak tapi odometernya rendah, nah itu patut curiga," sarannya.
Baca Juga: Mobil LCGC Tidak Disarankan Pakai Oli Mesin yang Kental, Ini Alasannya
3. Mesin
Terkahir coba cek kondisi mesin, mobil dengan jarak tempuh yang tinggi tapi kurangnya perawatan seperti telat ganti oli, bisa ketahuan dari timbulnya kerak di dalam mesin.
"Calya-Sigra engine enggak terlalu rewel, cuma biasanya engine panas dan penguapan oli banyak, kalau yang suka telat ganti oli ketahuan dari kerak-kerak oli, buka aja tutup oli nanti di situ keliatan kalau berkerak berarti kurang perawatan," kata Ko Lung Lung.
Namun Ko Lung Lung tetap menyarankan untuk lakukan general check up atau menggunakan jasa inspeksi mobil bekas.
"Saran saya lebih amannya lagi bawa pihak ketiga atau jasa inspeksi, atau lakukan general check up di bengkel resmi atau bengkel dokter mobil di seluruh cabang juga bisa," tutup Thayne Finsenda Lika, CEO Dokter Mobil Indonesia.
Baca Juga: Harga Mobil Bekas Toyota Calya Makin Menggiurkan, Mulai Rp 80 Jutaan