Seiring usia, gemuk bisa mengeras, terlebih jika boot yang sobek, kotoran dan air yang masuk akan lebih cepat memperpendek usia.
Selanjutnya pada bagian telfon shaft pinion power steering yang sudah mulai aus karena gesekan antara penghubung pinion dengan rack steer.
"Teflon yang sudah rusak kalau kita putar setir kiri dan kanan dalam posisi diam, kalau ada bunyi suara ctek-ctek, berarti teflonnya sudah aus," jelas Eka.
Untungnya solusi hematnya di bengkel spesialis bisa mengganti teflonnya saja tanpa harus mengganti segelondongan (assy).
Terakhir motor power steering, walaupun usia motor power steering tergolong awet, namun kalau dalam waktu yang sangat lama motor power steering juga bisa mengalami keausan.
Selain faktor umut, motor power steering EPS yang sudah rusak biasanya karena mobil pernah terendam banjir.
Beralih ke power steering jenis hidraulis, untuk power steering hidraulis penyakit yang paling sering ia temui hanyalah kebocoran pada minyak power steering.
Kebocoran disebabkan dari sil-sil karet sambungan jalur selang pompa hidraulis yang sudah mulai getas dan mengeras akibat faktor usia.
Selain itu, minyak power steering yang tidak pernah diganti, akan menurunkan porforma power steering hidraulis.
"Bisa juga diakibatkan dari minyak power steering yang jarang ganti, kualitasnya menurun dan menyimpan banyak air, air kena karet, ada panas juga, jadi cepat getas dan bocor rembes dari sil," katanya.
Masih kata Eka, kebocoran juga paling sering di area selang high pressure dan low pressure.
Baca Juga: Inilah Tanda dan Ciri-ciri Power Steering Elektrik Harus Diservis