Harga Bekasnya Tinggal Rp 100 Juta, Pertimbangkan Kekurangan SuzukI Ertiga Lawas

Abdul Aziz Masindo - Sabtu, 14 Januari 2023 | 18:57 WIB

ilustrasi Suzuki Ertiga bekas (Abdul Aziz Masindo - )

Otoseken.id -  LMPV bekas yang menarik untuk dimiliki yakni Suzuki Ertiga yang generasi pertama, meluncur pada tahun 2012, Ertiga datang untuk melawan Toyota Avanza dan Nissan Grand Livina pada saat itu.

Peluncuran Ertiga generasi pertama ini dapat respon yang baik dari Masyarakat, karena datang sebagai LMPV yang memiliki interior yang mewah, fitur lumayan lengkap, nyaman dan  built quality yang baik.

Suzuki Ertiga hadir di Indonesia pada semester pertama 2012. Waktu itu, mobil ini ditawarkan dalam tiga varian yakni GA sebagai yang termurah, GL yang menengah, dan GX jadi yang termahal.

Ertiga mengalami facelift di tahun 2015, ubahannya hanya sedikit, hanya desain gril, bumper, dan fitur keselamatan dual airbag, satu tahun kemudian barulah tipe Dreza meluncur.

Soal harga bekasnya, di pasaran harga Suzuki Ertiga generasi pertama ini mulai dari Rp 100 juta.

Abdul Aziz Masindo/Otoseken.id
Suzuki Ertiga bekas

Termurahnya Rp 100 juta dapat tipe GL MT tahun 2012, kalau tipe GX AT tahun 2012 berkisar Rp 110 - 115 juta.

Harga bekasnya yang sudah terjangkau, namun Suzuki Ertiga memiliki beberapa kekurangan yang bisa sebagai bahan pertimbangan.

1. Interior cepat kotor

Interior berwarna terang menampilkan kesan yang lega sekaligus mewah, namun jika pemilik kurang apik, bagian dasbor, jok, dan door trim akan cepat kotor.

Baca Juga: Lupakan Mobil Bekas, Harga Mobil Baru Suzuki Jadi Murah Banget, VIN 2022 Kena Diskon Puluhan Juta, Ada yang sampai Rp 60 Juta

 

 2. Kaki-kaki depan sering bermasalah

Di sektor kaki-kaki, sering kali ditemui kaki-kaki bagian depan Suzuki Ertiga bermasalah.

Komponen as roda Ertiga yang sudah rusak ketika berbelok secara penuh ke kanan atau ke kiri, muncul suara 'trek-trek-trek'.

Menurut informasi dari Service Advisor (SA) Suzuki di Pulo Gadung, beda dari versi matik yang terserang penyakit di kaki-kaki, justru versi manual relatif lebih aman dari masalah.

"Kalau untuk yang manual lebih oke sebenarnya, karena as roda (manual) lebih kuat," kata Suwandi, SA Suzuki Pulo Gadung, Jakarta Timur.

 3. Keluaran awal tidak ada AC double blower dan transmisi matik

Suzuki Indomobil Sales saat peluncuran Ertiga pertama kali di tahun 2012, tidak ada AC double blower dan varian transmisi matik.

Baik itu di tipe GA sebagai yang termurah, GL yang menengah, hingga di tipe GX sebagai tipe yang termahal pun belum ada AC double blower dan transmisi matik.

Di tahun 2013 untungnya Suzuki sadar akan pentingnya kehadiran AC double blower dan transmisi matik, hingga akhirnya tipe GL dan GX kedapatan AC double blower dan pilihan transmisi matik.

4. Tenaga kurang

Dok.Otomotif
Mesin Suzuki Ertiga AT 2013

Mesin Suzuki Ertiga generasi pertama dirasa masih kurang dibandingkan kompotitornya, masih kalah dibandingkan Avanza Veloz, Nissan Grand Livina, dan Honda Mobilio masih unggul soal performa.

Kapasitas mesin Ertiga berkapasitas 1.400 cc memang berada di tengah-tengah, lebih kecil dari Nissan Grand Livina, Honda Mobilio, Avanza Veloz dan Mitsubishi Xpander yang berkapasitas 1.500 cc, tapi lebih besar dari Avanza 1.300 cc.

Mesin berkode K14B 1.400 cc tepatnya 1.373 cc DOHC VVT, tenaganya 95 dk di 6.000 rpm dan torsi 130 Nm di 4.000 rpm.

Akselerasi 0-100 km/jam diraih dalam waktu 12,5 detik

5. Ruang Bagasi

Ruang bagasi juga menjadi catatan, kapasitas bagasi di Suzuki Ertiga ini sempit dibandingkan dengan LMPV lain seperti Toyota Avanza maupun Nissan Grand Livina.

Baca Juga: Sudah Ada All New Ertiga Hybrid, Cek Pasaran Suzuki Ertiga 2018 - 2020