"Karena motor matik sekarang gua kurang suka modelnya. Dan gua juga suka sama modelnya Nouvo, faktor rare juga," beber Anton saat ditanya mengenai alasannya mempertahankan motornya.
Proses restorasinya terbilang gampang-gampang susah, meski selesai dalam jangka waktu yang cepat, ia mengaku ada beberapa parts yang sulit didapat.
"Kalau Nouvo, atau motor-motor langka tahun lama kebanyakan deh, susah cari bodynya. Ini saja hampir enggak dapat," akunya.
(Baca Juga : Sebelum Terlambat, Berikut Ciri-Ciri Awal Rumah Kopling Oblak)
Ia mengungkapkan bahwa bagian mesin dan kaki-kaki dari Nouvo mudah didapat karena bisa substitusi dengan motor lain yang lebih mudah dicari.
"Kalau mesinnya dia bisa pakai beberapa parts Yamaha Mio. Kalau kaki-kakinya sama dia dengan Yamaha bebek," ujar Anton.
Saat ditanya mengenai tips merestorasi motor, Anton menjawab dengan singkat.
"Harus banyak keliling dan sabar," kekehnya.
"Banyak keliling karena harus dicari ke mana-mana partsnya, dan sabar karena harus menahan diri juga. Kadang sudah mau beli, saat keliling lagi ternyata ada opsi lebih bagus dengan harga lebih murah," tutup Anton.
Mengenai biaya dalam restorasi motor, memang cenderung berbeda, semakin langka motornya spare parts yang tersedia pun makin sulit.
"Restorasi ini mungkin gua abis Rp 5,5 juta lah. Jadi kalau sama belinya jadi Rp 10 juta," tutupnya.
Editor | : | Taufan Rizaldy Putra |
KOMENTAR