Solusi terbaik untuk mencegah hal tersebut adalah membuatkan pelindung untuk menepis air dari alternator.
Water hammer adalah fenomena ketika air masuk ke dalam ruang bakar ketika mesin sedang bekerja.
Akibatnya, piston yang sejatinya mengkompres udara dan bahan bakar pun harus mengkompres air yang masuk.
Berhubung air adalah zat yang tidak bisa dikompres, maka akan terjadi tekanan sangat tinggi di dalam ruang bakar yang mengakibatkan piston berlubang, setang piston patah serta blok mesin pecah.
Biaya perbaikan menjadi sangat mahal, apalagi bila mobil tersebut menggunakan teknologi mesin canggih.

Ketika terpaksa menerjang banjir, pastikan letak saluran masuk udara ke mesin cukup tinggi.
Saat melibas banjir, usahakan putaran mesin tetap di bawah 1.500 rpm, karena semakin tinggi putaran mesin, semakin tinggi pula kemungkinan air terisap ke mesin.
Rem Berkarat
Sama halnya seperti kopling, kampas dan piringan rem mudah berkarat bila dalam keadaan lembab.
/photo/2019/02/18/470708202.jpg)
Dan saat kita menarik rem tangan, kampas rem belakang bisa menempel dengan piringannya.
Gejala menempelnya rem bisa kita rasakan setelah rem tangan dilepas, namun laju mobil tetap terhambat.
(Baca Juga : Mika Foglamp Mobil Buram, Bisa Dibersihkan Dengan Peralatan di Kamar Mandi)
Atasi dengan memaksakan mobil maju sehingga rem terlepas dari piringannya.
Tapi bila kadar menempelnya sudah sangat erat, bisa terjadi kerusakan pada kampas maupun piringan rem.
Untuk mencegah hal seperti ini, setelah melewati banjir injaklah pedal rem sedikit sembari tetap menginjak gas.
Hal ini akan membuang air serta menimbulkan panas pada rem sehingga air menguap.
ECU Korslet
Saat ini banyak mobil keluaran baru memiliki engine control unit (ECU) yang diletakkan di dalam ruang mesin.
/photo/gridoto/2018/07/05/2247551984.jpg)
Posisi ini jelas rentan terkena air saat melibas banjir.
“Dan jika sampai terjadi korslet, maka anda harus mengganti eCU baru, tidak bisa bagian per bagian,“ papar ujar Theodorus Suryajaya dikutip dari Auto Bild 2009 No. 173.
Untuk mencegah hal tersebut, jangan lewati banjir dengan kecepatan tinggi, sehingga meminimalkan risiko terjadi cipratan.
Bila memungkinkan, buatlah pelindung ECU, terutama di bagian soket, supaya lebih tahan bila terkena air.
Editor | : | Taufan Rizaldy Putra |
Sumber | : | Auto Bild Indonesia |
KOMENTAR