Begitu juga akselerasi pertengahan 5,04 detik, lebih cepat 0,68 detik.
(Baca Juga : 2 Cara Ini Bisa Ungkap Gejala Engine Mounting Terjadi Kerusakan)
Trek 402 meter pun dilalap hanya dalam 18,42 detik, unggul 0,77 detik.
Dengan sifat seperti itu, tentu perlu peranti pendukung yang mumpuni.
HPM menjawabnya dengan melengserkan teromol rem belakang.
Sebuah cakram tidak berventilasi sudah disiapkan dipadu dengan ABS dan EBD.
Saat dijajal, hasilnya memuaskan.
Mengerem keras dari kecepatan 100 km/jam sampai stop, sama sekali tidak menimbulkan gejala ban mengunci, juga tidak bikin setir lebih liar.
Jarak yang dibutuhkan pun lebih dekat, hanya 45 meter.
Bandingkan dengan tanpa cakram dan ABS yang perlu 62 meter.
Tentu hasil positif tersebut harus diganjar dengan konsumsi bahan bakar yang lebih boros.
Saat dites dengan kecepatan konstan 90 km/jam, 1 liter bensin hanya bisa dipakai untuk menempuh 14 kilometer saja.
Editor | : | Taufan Rizaldy Putra |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR