Otoseken.id - Volkswagen Caravelle yang dikenal di negara asalnya yaitu Volkswagen Transporter ini hadir sejak 1990 lalu, namun untuk pasar Indonesia Volkswagen Caravelle baru hadir sejak model T4 beredar pada 1992.
Mesin yang digunakan berkapasitas 2.500 cc 5 silinder bensin dengan transmisi manual dan berpenggerak roda depan, memiliki kapasitas angkutnya 8 orang.
Untuk kode GL, tersedia dua pilihan mesin, yaitu bensin 2.500 cc 5 silinder dan turbodiesel 2.500 cc 5 silinder, untuk pilihan transmisinya hanya matik.
Sedangkan di varian VR6 yang masuk ke Indonesia, VW Caravelle mananamkan mesin berkapasitas 2.800 cc V6.
(Baca Juga: Pergantian Gigi BMW Seri 3 E90 Menyentak, Siap-siap Kantong Jebol)
Memasuki tahun 2005, VW Caravelle berganti model menjadi T5, mesin hanya turbodiesel 2.500 cc dengan transmisi 6-speed Tiptronic
Bagi Anda yang ingin memiliki Volkswagen Caravelle bekas, simak dulu rangkuman penyakitnya.
Kelemahan utama mobil ini ada pada kaki-kaki, terutama di bagian belakang.
Hal ini bisa diakibatkan mobil banyak digunakan untuk mengangkut penumpang secara berlebihan oleh pemilik sebelumnya mengingat VW Caravelle punya daya angkut yang besar.
(Baca Juga: Laris Manis, Tipe Ini Paling Favorit di Mobil Toyota Innova Diesel Bekas)
Jadi sebelum membeli pastikan dahulu kesehatan suspensi belakang ya sob.
Selanjutnya perhatikan spesifikasi oli transmisi.
Transmisi matik Caravelle butuh spesifikasi oli khusus, ditemui kasus WV Caravelle yang mengganti oli di bengkel umum keesokan harinya mobil ngadat dan baru bisa jalan setelah transmisi diganti total.
Jadi sebelum membeli perhatikan spesifikasi oli transmisi yang dipakai, jangan sampai transmisi mengalami masalah sehingga harus merogoh kantung lebih dalam.
VW Caravelle diesel yang nosel injektornya bermasalah, harga nosel VW Caravelle orisinalnya mahal.
Periksa V-belt mesin, nyalakan mesin dan coba mainkan gasnya, bila saat pedal gas diinjak terdengar suara mendecit bisa jadi itu berasal dari V-belt
Segera ganti bila ternyata benar belt sudah aus karena akan merepotkan bila putus di jalan.
Editor | : | Arseen |
Sumber | : | Auto Bild Indonesia |
KOMENTAR