Otoseken.id - Toyota Alphard mulai diperkenalkan di Indonesia pada tahun 2003 lalu, MPV premium asal Jepang ini hadir dengan gagah dan menawan serta menonjolkan unsur kemewahan.
Tak heran pada saat itu banyak calon konsumen kalangan papan atas yang kesengsem dengan Luxury MPV ini.
Kesan masyarakat yang sudah begitu kental tentang Toyota Alphard adalah mobil untuk bos dan konglomerat, kursi baris kedua menjadi tempat ternyaman dibandingkan kursi pengemudi.
Nah bagi Anda yang tertarik membeli Toyota Alphard bekas generasi pertama tahun 2003 -2007, ataupun generasi kedua 2008 - 2014, ada point penting yang menjadi perhatian.
Pertama di sektor mesin, meski hanya berkapasitas 2.400 cc, mesin 4 silinder, tarikan MPV premium ini cukup responsif di putaran tinggi, namun terasa kurang pada rpm rendah.
(Baca Juga: Pergantian Gigi BMW Seri 3 E90 Menyentak, Siap-siap Kantong Jebol)
Keluhan tenaga yang terasa kurang pada RPM rendah di mesin 2.400 cc dapat diminimalisir dengan menggunakan bahan bakar beroktan tinggi.
Kemudian perhatikan suspensi, bantingan Alphard sangat lembut, terutama saat melibas lubang dan polisi tidur.
Nah, bila suspensi mulai melemah lantaran usia pakai, tentu bantingan menjadi tidak normal seperti mengayun, dan mobil kurang stabil, penyebabnya dari sokbreker yang telah melemah.
Selanjutnya yang menjadi perhatian ketika membeli Toyota Alphard bekas adalah motor sliding door.
Fitur Automatic Sliding Door perlu diperiksa kinerjanya, apakah masih sehat kinerjanya, jangan sampai motor elektrik penggerak sliding door ini telah melemah.
Pastikan kinerjanya sempurna dan halus, memang saat motor listrik rusak, pintu masih bisa dibuka secara manual, tapi ongkos memperbaiki sliding door otomatis tidaklah murah di Toyota Alphard.
Editor | : | Arseen |
Sumber | : | Auto Bild Indonesia |
KOMENTAR