Otoseken.id - Nissan X-Trail saat pertama kali masuk ke Indonesia tahun 2001 masih dalam bentuk Completely Built Up (CBU).
Nissan X-Trail menjadi rival sejati Honda CR-V ini yang sama-sama menanamkan mesin 2.000 cc, mesin X-Trail mampu menghasilkan tenaga 147 dk.
Sementara untuk Nissan X-trail CKD mengalami perubahan dengan mengganti setang piston dan kruk-as sehingga kapasitas mesin bertambah 500 cc menjadi 2.500 cc.
Alhasil, tenaga 180 dk dapat dihasilkan dengan mudah dan menjadikan X-Trail sebagai SUV terkuat di kelasnya.
Apalagi Nissan X-Trail memiliki bantingan suspensi yang lembut sehingga terasa nyaman saat mengendarai SUV Kompak ini.
(Baca Juga: Nissan X-Trail Generasi Awal, Masih Layak Dibeli di tahun 2019?)
Namun sebelum memburu Nissan X-trail bekas, ada beberapa point yang harus diperhatikan.
Pertama di sektor mesin, dapur pacu mesin X-Trail berkode QR25 memang tergolong tangguh, namun mesin yang sudah berumur lebih dari 10 tahun bukan berarti tak perlu diperhatikan.
Kondisi kabel dan soket X-Trail wajib mendapat perhatian. Pasalnya ECU sangat sensitif terhadap gangguan kelistrikan.
Nah, tak ada salahnya untuk memperhatikan kondisi komponen-komponen ini ya sob.
Kemudian perhatikan bagian AC, Meski microfilter bukan peranti standar pada Nissan X-Trail, tak ada salahnya agar Anda menanyakan untuk memastikan mobil tersebut menggunakannya atau tidak.
Fungsi utama komponen ini adalah penyaring debu, asap rokok dan pengusir bau di kabin. Bila sudah kotor, microfilter perlu dibersihkan atau diganti.
(Baca Juga: Ingin SUV Rp 100 Jutaan, Mau Terios, CR-V Atau X-Trail Bekas?)
Microfilter yang telah kotor akan berpengaruh pada kinerja AC secara keseluruhan dan bisa membuat AC terasa kurang dingin.
Kemuian dasbor dan trim, bahan plastik yang digunakan X-Trail di interior cukup sensitif terhadap goresan.
Anda dapat dengan mudah menemui baret ini di daerah sekitar seatbelt, dasbor dan trim pintu.
Padahal di produk Nissan lainnya, kualitas materialnya cukup baik. Karena itu, Anda perlu memilih yang pemilik terdahulunya telaten terhadap kendaraannya.
Terakhir di jok, berbeda dengan pelapis kabin bagasi yang mudah di bersihkan, lapisan jok Nissan X-Trail selain tipe Xt cukup sulit dibersihkan.
Namun pihak Nissan memilih lapisan jok tersebut lantaran lebih tahan air ketimbang fabric biasa.
Editor | : | ARSN |
Sumber | : | Auto Bild Indonesia |
KOMENTAR