Selain perubahan suara, knalpot bocor tak ubahnya dengan mengganti sistem gas buang model free flow.
Lancarnya gas buang, membuat mesin akan mengisap bensin lebih banyak ke dalam ruang bakar.
5. Spooring Ban
Meluruskan kembali sudut-sudut di roda memiliki dampak penghematan yang signifikan.
Selain memperpanjang umur komponen suspensi seperti tie-rod, bearing, ban, dan lainnya, spooring atau wheel alignment mampu mengefisienkan penggunaan bahan bakar.
Dengan sudut roda benar, gesekan ban dengan aspal akan diminimalkan.
Baca Juga: Mobil Jarang Ganti Oli Mesin Bikin Boros Bensin? Ini Penjelasannya
6. Ban Botak
Luas penampang ban botak yang menyentuh aspal akan lebih banyak dengan tidak adanya alur ban.
Ini membuat gesekan bertambah dan lebih membahayakan saat kondisi hujan atau jalan basah.
Ban tak akan mampu menyingkirkan air ke pinggir ban.
7. Rem Macet
Korosi di dalam sistem rem akan membuat piston di kaliper tidak bekerja dengan baik dan tak kembali ke posisi semula setelah rem diinjak.
Hasilnya, kampas rem akan bergesekan dengan cakram atau teromol sehingga putaran roda tidak lancar.
8. Memakai Bahan Bakar RON Rendah
Pabrikan saat ini umumnya merekomendasikan mobil untuk mengkonsumsi bahan bakar dengan RON minimal 90 (seperti Pertamina Pertalite) atau 92 (Pertamina Pertamax).
Bahkan ada yang mensyaratkan minimum RON 95.
Sayangnya, ada pemilik mobil yang melanggar batas tersebut dengan menggunakan bahan bakar dengan RON rendah seperti Premium (RON 88).
Bila diberi Premium dengan RON rendah, maka akan membuat pembakaran kacau, bbm boros, dan ngelitik (knocking).
Akibatnya performa menurun hingga mesin butuh lebih banyak bbm untuk pembakaran yang berujung pemborosan.
Baca Juga: Harus Tahu, Inilah Tanda-tanda Oli Gardan Mobil Sudah Harus Diganti
Editor | : | optimization |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR