Otoseken.id - Alur ban mobil biasanya lebih dalam dan lebih besar dibanding ban motor.
Hal ini akan membuat batu atau kerikil mudah masuk ke dalam alur ban.
Batu kecil ikut menempel pada alur ban mobil ternyata mempengaruhi umur ban itu sendiri dan cenderung lebih singkat.
Hal ini disampaikan langsung oleh Bambang Hermanu Hadi, Manager Training and Product Knowledge PT Sumi Rubber Indonesia (Surindo) pada feeling test Kamis (20/2) di Cikarang, Jawa Barat.
Baca Juga: 3 Penyebab Ban Mobil Bekas Habis Atau Botak Tidak Merata, Bikin Bahaya!
Menurutnya, batu yang menempel pada alur ban cenderung akan merusak ban.
"Batu tersebut akan mempengaruhi umur ban menyangkut kerusakan yang terjadi kedepannya pada ban," buka Bambang.
"Batu akan terus tertekan ke dalam tapak ban dan menekan permukaan secara terus menerus saat roda berputar," tambahnya.
Bila sudah demikian maka lapisan ban akan rusak dan pastinya umur ban juga akan berpengaruh cenderung lebih singkat.
Baca Juga: Cara Mudah Bedakan Ban Mobil Jenis Bias Atau Radial, Cuma Lihat Ini
Terlebih batu yang bentuknya runcing dan tajam, ini bisa sangat berbahaya.
Telapak ban akan mudah sobek karena batu yang terus menempel di alur ban.
Bambang menyarankan ada baiknya lakukan perawatan juga pada alur ban dari batu yang menempel.
"Kalau seminggu sekali mengecek tekanan angin, perhatikan juga alur ban dari batu yang menempel dan segera cungkil kalau mau umur ban lebih lama," sebutnya lagi.
Kalau enggak mau ban rusak, batu kecil di telapak ban jangan disepelekan sob.
3 Penyebab Ban Mobil Bekas Habis Atau Botak Tidak Merata, Bikin Bahaya!
Otoseken.id - Di mobil bekas, sokbreker dan ban jadi komponen penting di kaki-kaki.
Sokbreker berfungsi sebagai meredam guncangan saat mobil melewati jalan yang tidak rata.
Seiring usia pemakaian dan macam-macam jalan yang dilalui, kemampuan peredam sokbreker akan berkurang.
Nah, kerusakan yang disebabkan dari sokbreker dapat berimbas ke ban mobil yang kemakan atau aus secara tidak merata.
Baca Juga: Pilih Ban Mobil yang Nyaman dan Aman, Perhatikan Juga Kode Bannya
"Keausan ban yang enggak rata, lebih memakan ban bagian luar, kemungkinan besar ada kerusakan di sokbrekernya," kata Ujang dari bengkel spesialis sokbreker Fajar Auto, Pasar Mobil Kemayoran, Jakarta Pusat.
Jika ada kebocoran oli di sokbreker, diindikasikan seal yang sudah aus, dan juga periksa apakah fisik masih bagus dalam arti tidak ada yang baret ataupun penyok.
Selain tanda-tanda secara fisik, sokbreker yang rusak dapat dirasakan dari bantingan mobil yang terasa lebih keras akibat piston dari sokbreker yang tidak bekerja secara maksimal.
"Sokbreker yang sudah rusak kinerja pistonnya tidak maksimal, akibatnya saat di jalan tidak rata, sokbreker kurang meredam guncangan," katanya.
Kerusakan sokbreker juga ditandai dengan bunyi-bunyi di bagian kaki-kaki diiringi suara jedug seperti mentok.
Baca Juga: Cara Mudah Bedakan Ban Mobil Jenis Bias Atau Radial, Cuma Lihat Ini
Selain dari sokbreker, keausan ban yang tidak merata juga disebabkan karena mobil tidak pernah di spooring dan balancing.
Tekanan angin yang tidak ideal pun juga bisa jadi penyebabnya, seperti kelebihan atau kekurangan tekanan angin.
Nah tekanan angin yang ideal sudah dianjurkan dari pabrikan mobil, Anda dapat melihat tekanan angin yang ideal di stiker atau plat besi yang terletak di pilar B bawah bagian pengemudi.
Editor | : | ARSN |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR