Menurutnya, mobil merupakan kebutuhan yang tidak mendesak (tersier), dalam situasi seperti ini, mereka (konsumen) lebih memilih untuk tidak dulu membeli mobil.
(Baca Juga: Diagnosa Warna Asap Knalpot Mobil Bekas, Banyak Yang Salah Mengartikan)
Ia juga menambahkan, turunnya daya beli masyarakat terhadap mobil bekas dikarenakan rupiah yang saat ini sedang melemah akibat dari wabah virus Corona.
Hal serupa juga diungkapkan Pemilik Showroom Otobest di kawasan Durean Sawit Jakarta Timur yang mengeluhkan penurunan daya beli masyarakat terhadap mobil bekas.
"Sekarang (penjualan mobil bekas) turun, bulan lalu belum terasa, tapi Maret ini setelah ada anjuran WFH dan social distancing jadi makin sepi," kata Indra, dari showroom Otobest di Duren Sawit, Jakarta Timur, saat dihubungi Otoseken.
Menurutnya, pedagang mobil bekas sudah siap menghadapi keadaan terburuknya, untuk itu Ia lebih memilih untuk tidak mengambil unit mobil bekas terlebih dahulu.
(Baca Juga: Fogging Interior Mobil Bekas, Cegah Virus Corona, Segini Biayanya)
"Saya sudah siap menghadapi keadaan terburuknya, untuk keluar dari situasi ini, di showroom kami tidak dulu mengambil mobil sampai target penjualan sudah kembali normal," katanya.
Editor | : | ARSN |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR