Otoseken.id - Sobat pernah lihat warna oli mesin baru yang beredar di pasaran?
Tiap merek oli mesin memiliki warna yang berbeda-beda.
Beberapa ada yang merah, biru tua, sampai ada yang kuning keemasan.
Lantas apa maksud sebenarnya dari warna pada pelumas tersebut.
Apakah menandakan kandungan kualitas, viskositas pelumas, atau hal lainnya.
Baca Juga: Perhatikan Bagian Ini Saat Meminang Mobil Bekas Berumur 10 Tahun Lebih
Dian Andyasuri, Direktur Pelumas PT Shell Indonesia, mengatakan bahwa warna pada oli bukan jadi indikasi atau patokan yang menandakan bahwa oli tersebut memiliki kualitas tertentu.
"Sebenarnya tidak ada pengaruh, tapi dulu pilihan warna itu digunakan sebagai penanda saja antara oli matik dan non matik. Tapi hal itu juga tidak ada konvensi, tergantung produsen masing-masing," tambah Dian.
Dian mencontohkan, oli berwarna hitam tidak selalu menandakan bahwa oli tersebut adalah oli bekas atau sudah kotor.
Kerena memang warna oli tidak menentukan apakah pelumas tersebut masih bagus atau tidak.
Baca Juga: Berantas Virus Covid-19 di Kabin Mobil Bekas, Bengkel Nawilis Kasih Solusi Ampuh
"Bukan berarti bekas atau jelek, karena kalau sudah di tuang di dalam mesin misalnya, pasti saat dikeluarkan lagi oli sudah hitam. Hal tersebut wajar karena sudah tercampur dengan residu ruang mesin, tapi bukan berarti sudah jelek," tutup Dian.
Cek 5 Kondisi Busi Mobil Bekas, Mesin Bermasalah Bisa Terdeteksi
Otoseken.id - Kecil-kecil cabe rawit, itulah peran busi bagi mesin meskipun ukurannya yang kecil.
Busi memegang peranan penting dalam proses pengapian, dimana dalam proses tersebut tenaga dihasilkan untuk menggerakkan mobil.
Tidak sampai di situ, kondisi busi juga ternyata bisa digunakan untuk mengidentifikasi masalah pada mesin mobil.
Tim GridOto.com kali ini akan berbagi pengetahuan tentang cara mendiagnosa masalah pada mesin dari kondisi busi, berdasarkan dari referensi buku Auto Repair for Dummies 2nd Edition yang ditulis oleh Deanna Sclar.
Baca Juga: Banyak Yang Belum Tahu, Begini Ciri-ciri Busi Mobil Yang Gapnya Kerapatan
1. Busi dengan kondisi normal
Busi dalam kondisi normal akan berwarna coklat atau keabu-abuan pada bagian eletrodanya.
Cukup bersihkan busi dan atur gap busi sesuai spesifikasi.
2. Busi dengan endapan karbon
Busi dengan endapan karbon akan memiliki endapan berwarna hitam yang kering dan halus.
Hal ini disebabkan oleh rasio antara bahan bakar dan udara yang terlalu rich, filter udara yang kotor, terlalu banyak berkendara dalam kecepatan rendah, atau mesin idling terlalu lama.
Solusinya adalah mengganti busi dengan yang temperaturnya lebih tinggi.
Baca Juga: Jangan Asal Tuduh Busi, Mesin Mobil Bekas Pincang Bisa Dari Sini
3. Busi dengan endapan oli
Busi dengan endapan oli akan terdapat endapan berminyak, hitam, dan basah pada elektroda dan bagian insulatornya.
Hal ini dapat disebabkan oleh oli yang bocor ke silinder akibat keausan piston dan katup yang longgar atau aus.
Solusinya adalah bersihkan atau ganti busi tersebut serta cari sumber dari mana kebocoran itu berasal.
Baca Juga: Mobil Bekas Pakai Busi Aftermarket, 4 hal Ini perlu diperhatikan
4. Busi yang terbakar
Busi yang terbakar akan memiliki ciri elektroda yang meleleh, timbul blister pada bagian insulator, dan tanda kebakaran lainnya.
Penyebabnya bisa dari mesin yang overheating, gap busi yang terlalu besar, busi yang salah atau longgar, campuran bahan bakar dan udara yang terlalu lean, atau timing yang kurang tepat.
Busi yang terbakar seperti ini harus diganti dengan yang baru.
5. Busi yang aus
Busi yang aus sudah mengalami pengikisan pada elektrodanya akibat faktor usia.
Busi yang sudah aus sebaiknya diganti dengan yang baru.
Editor | : | ARSN |
Sumber | : | Jip.gridoto.com |
KOMENTAR