Otoseken.id - Saat Work From Home (WFH) karena virus Corona, Sobat bisa mengganti oli mesin mobil kesayangan diwaktu luang.

Hanya cukup dengan membuka baut pembuangan oli lalu memasukkan oli mesin baru, banyak orang yang bisa melakukannya.

Namun, saat mengganti oli mesin mobil ada beberapa hal yang harus diperhatikan.

Ada hal-hal yang harus diperhatikan agar tidak menjadi masalah seperti oli yang bocor.

youtube/kensato

ilustrasi gasket oil drain plug

Baca Juga: Biaya Ganti Oli Mesin Daihatsu Sigra dan LCGC, Beda Mesin Beda Harga

"Saat mengganti oli sendiri di rumah yang harus diperhatikan adalah baut lubang pembuangan oli mesin," buka Didi Ahadi, Technical Service PT Toyota-Astra Motor (TAM).

"Biasanya di baut pembuangan terdapat drain gasket sebagai perapat antara blok mesin dengan baut pembuangan," tambahnya.

Gasket ini biasanya akan mudah rusak saat baut pembuangan oli mesin dibuka.

Jadi ada baiknya ganti dengan yang baru untuk menghindari oli mesin merembes keluar.

Untuk harga drain gasket enggak mahal kok, hanya sekitar Rp 10 ribuan saja.

Selain itu juga filter oli mesin sudah wajib diganti.

Ryan/GridOto.com

Filter oli mesin Toyota Avanza terbaru

Baca Juga: Ngoprek Santuy di Rumah, Ganti Oli Mesin Mobil Saat Panas atau Dingin?

Filter oli mesin yang tidak diganti akan membuat penyaringan terdadap oli mesin menjadi tidak maksimal.

Dan bila terlalu kotor, bisa saja endapan kotoran oli mesin di filter oli akan menyumbat aliran oli menuju komponen mesin yang membutuhkan pelumasan.

Panduan Ganti Aki Mobil, Jenis Kering atau Basah Sah, Hindari Hal Ini

Otoseken.id - Komponen penting untuk menghidupkan mobil yaitu accu atau aki.

Tugas utama untuk menampung listrik yang akan disalurkan kepada komponen-komponen mobil.

Aki terdiri dari beberapa jenis dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Aki mobil terbagi menjadi dua, yaitu aki basah dan aki kering atau bahasa teknisnya Maintenance Free (MF).

Radityo Herdianto

Aki Mobil NS 40 L

Nah, sebenarnya boleh enggak si mengganti jenis aki di mobil?

(Baca Juga: Dampak Kabel Massa Aki Sering Disepelekan, Banyak Yang Belum Tahu)

Apa sih yang harus diperhatikan saat mengganti jenis aki mobil?

Tenang, semua akan dijawab Wory Anggodo, General Repair Astrido Toyota Pondok Cabe Jakarta Selatan.

"Sebenarnya mengganti jenis aki sah-sah saja, namun ada beberapa yang harus diperhatikan, yakni voltase dan ampere dari aki tersebut," ucap Wory.

Untuk voltase pada mobil harus 12 volt, berbeda dengan truk yang bisa mencapai 24 volt.

(Baca Juga: Nissan Elgrand Lawas Rawan Terkena 'Penyakit', Cek 2 Bagian Ini)

Sedangkan untuk ampere yakni kapasitas tenaga listrik yang bisa diterima oleh aki juga harus sama.

Sebagai contoh bila sebelumnya mobil menggunakan aki basah dan ingin menggantinya dengan aki MF, perhatikan voltase dan kapasitas ampere-nya.

Untuk keterangan voltase dan ampere aki umumnya dituliskan di badan aki, ini untuk mengidentifikasi spek aki tersebut.

Selain itu, perhatikan fisik aki itu sendiri.

(Baca Juga: Aki Honda Vario Rawan Masuk Air Saat Banjir? Ini Penjelasannya)

Di mobil-mobil sekarang yang memiliki ruang penyimpanan aki yang sudah disesuaikan oleh aki bawaan pabrik akan sulit mengganti aki dengan ukuran yang lebih besar.

"Umumnya mau aki kering atau basah bila speknya sama kebanyakan produsen aki juga memiliki ukuran yang sama. Misalnya tipe 80D26L atau yang biasanya dikenal seperti NS60L," tambah Wory.

Dan mengganti ukuran kapasitas ampere yang lebih besar atau yang lebih kecil dari spesifikasi bawaan pabrik sangat tidak disarankan.

"Untuk safety terkait kelistrikan sangat tidak disarankan, wajibnya mengikuti spek yang sudah disarankan oleh pabrikan," tutup Wory.