Kaki-kaki Suzuki Jimny Lawas dan Katana Keras, Ini Spare Part yang Mesti Diganti

Otoseken.id - Suzuki Jimny hadir dengan penggerak 4x4, karena kebijakan Pemerintah yang memberikan pajak tinggi untuk mobil 4x4, pada saat itu Suzuki katana dengan penggerak 4x2 bisa solusi.

Suzuki Jimny lawas dan Suzuki Katana masih banyak diminati untuk sekedar hobi dan kolektor.

Namun jika melihat historinya, Suzuki Jimny dan Katana sudah berumur, tak jarang ditemui kondisi kaki-kaki yang keras dan bermasalah.

Nah bengkel JYM 74 yang terletak di Gedung Pasar Merdeka, Bogor ini bisa mengembalikan kaki-kaki Suzuki Jimny dan Katana atau mobil Jip lain menjadi enak lagi.

Abdul Aziz Masindo/

Bengkel JYM 74, Bogor, bengkel perbaikan kaki-kaki Jip

Baca Juga: Suzuki Jimny Cangkok Mesin Lexus, Tenaga Tembus 505 Dk, Turbo Ganda!

"Bikin Jimny lawas dan Katana kaki-kakinya enak lagi kita setting ulang, kaki-kaki depan yang paling banyak part-partnya," kata Jang Yonna, pemilik bengkel JYM 74, Bogor.

Permasalahan yang sering dialami Suzuki Jimny lawas dan Katana adalah pada bagian tie rod.

"Permasalahan kaki-kaki yang sering ditemui ada di tie rod, kondisi seperti ini membuat mobil sulit berjalan lurus," Kata pria yang akrab disapa bung Yonna.

Selain itu, kerusakan tie rod dapat dirasakan dari muncul bunyi-bunyi yang aneh di bagian roda depan.

Harun/GridOto.com

Suzuki Katana bekas di showroom Marno Jaya Motor, Jakarta Selatan.

Baca Juga: Pilihan Mobil Bekas Rp 30 Jutaan, Suzuki Katana 1992 Murah Banget

Lebih lanjut, Yonna memaparkan part-part yang mesti dilakukan penggantian supaya kaki-kaki Jimny lawas dan Katana enak lagi.

"Part yang diganti untuk bagian depan, yakni tie road, bearing ball hub, bearing nap roda kanan dan kiri, seal-seal ball hub, seal-seal as roda, bushing suspensi dan bushing arm," katanya.

Sedangkan untuk bagian belakang hanya mengganti bushing-bushing di per dan suspensi.

Untuk perbaikan kaki-kaki Suzuki Jimny lawas dan Katana, estimasi biaya mulai dari Rp 2 jutaan sampai Rp 3 jutaan, berikut jasanya juga.

"Dari situ lari ke suspensi, mau ke ban keras atau ban untuk kota, disesuaikan juga dengan suspensinya," tutup Jang Yonna kepada Otoseken.