“Tentunya itu berdasarkan riset APM yang bersangkutan, bahwa jarak pemakaian kendaraan segitu lah kinerja mesin masih berada dalam kondisi optimal. Lebih dari itu, akan terjadi penurunan performa,” terang Diko.
Tapi, bila sebelum jarak tempuh tersebut didapati elektroda busi mengalami korosi atau ‘termakan’, “Sangat dianjurkan busi segera diganti,” wanti Diko.
“Parameter penggantian kalau dari NGK ada dua, yaitu pertama jarak pemakaian, kedua tingkat kerusakan elektroda. Tinggal dilihat mana yang tercapai duluan,” jelasnya lagi.
Berbeda bila Anda menggunakan busi dengan material logam mulia seperti platinum atau iridium.
Bahkan pada beberapa merek, ada pula yang menggunakan material perak dan emas.
“Umumnya masa pakai busi bermaterial logam mulia, lebih lama dari yang non logam mulia,” cuap Diko saat ditemui di markas NGK Busi Indonesia di Ciracas, Jakarta Timur.
“Untuk produk NGK yang logam mulia tunggal, sengaja kami tidak cantumkan masa pakainya, karena hasilnya bervariasi,” tuturnya lagi.
“Sebab tingkat kerusakan elektrodanya bisa saja sama dengan busi biasa, atau lebih lama, sedangkan yang logam mulia ganda bisa sampai 100.000 kilometer,” tutupnya.
Nah, jadi kesimpulannya jangan hanya terpaku pada jarak tempuh saja, kondisi busi sebaiknya juga dicek setiap kali servis rutin.
Editor | : | ARSN |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR