Kemudian motor diajak ‘berlari’ di atas mesin Dynojet 250i milik BRT sambil mencari kombinasi pilot jet serta main jet yang pas.
Dalam kondisi standar, di mesin dyno yang sama KLX150S ini punya tenaga maksimal 10,96 dk di 8.050 rpm dengan torsi 7,90 Nm di 6.070 rpm.
Setelah ganti karbu BRT dan beberapa kali percobaan, akhirnya didapat tenaga maksimal 11,45 dk pada 8.180 rpm dan torsi 8,17 Nm di 6.330 rpm, itu berarti ada kenaikan tenaga 0,49 dk dan kenaikan torsi 0,27 Nm.
Dari grafiknya bisa dilihat, kenaikan tenaga sudah mulai terasa sejak putaran rendah.
/photo/2020/04/29/2364807322.jpeg)
Semakin tinggi rpm justru perbedaannya makin terasa, grafik biru yang menggunakan karbu BRT terlihat lebih melonjak di atas 7.000 rpm.
Baca Juga: Kawasaki Ninja RR Mono Loyo, Tenaga Kurang Joss, Ini Penyebabnya
Editor | : | ARSN |
Sumber | : | Otomotifnet.com |
KOMENTAR