Otoseken.id - Exhaust manifold berfungsi untuk menyalurkan gas buang dari masing-masing silinder mesin menuju ke saluran pembuangan.
Karena posisinya yang langsung bertemu dengan gas hasil pembakaran, exhaust manifold dihadapkan pada perubahan suhu yang esktrim yang diikuti dengan proses pemuaian-penyusutan.
Karena kondisi tersebut, lama-kelamaan exhaust manifold dapat menjadi retak sehingga mengalami kebocoran.
James D. Halderman, dalam bukunya Automotive Technology: Principles, Diagnosis, and Service, menjelaskan retaknya exhaust manifold bukan hanya menyebabkan gas buang keluar dan menimbulkan suara, tapi juga membuat udara dari luar masuk ke dalam.
Baca Juga: Beli Mobil Bekas di Hebo Car Bisa di Rumah Saja, Ini Daftar Harganya
Hal ini disebabkan karena aliran gas dari silinder menghasilkan tekanan udara yang lebih rendah dari tekanan atmosfer.
Alhasil, udara luar dengan tekanan yang lebih besar akan tersedot masuk ke dalam exhaust manifold lewat celah retakan.
Udara dari luar, yang memiliki kadar oksigen sekitar 21%, akan terukur oleh sensor oksigen dalam exhaust manifold.
Pembacaan kadar oksigen pada gas buang yang lebih tinggi daripada seharusnya membuat ECU mobil menganggap pembakaran terlalu lean (ada oksigen yang tidak terpakai dalam pembakaran).
Baca Juga: Daftar Isuzu Panther 1997 Terbaru Mei 2020, Tipe Royal Cuma Rp 40 Jutaan
Akibat pembacaan yang keliru tersebut, ECU kemudian akan menambahkan jumlah bahan bakar sehingga campuran menjadi terlalu rich.
Campuran yang terlalu rich ini yang akan membuat busi menjadi kotor dan tertutup karbon (carbon fouling), sehingga pada akhirnya memperburuk kinerja mesin mobil tersebut.
Cek Kondisi Minyak Rem Mobil Bekas, Ini Indikasi Sudah Terkontaminasi
Otoseken.id - Agar bekerja dengan maksimal, kondisi minyak rem di mobil bekas harus bagus.
Musuh minyak rem salah satunya adalah kontaminasi fluida lain.
James D. Halderman dalam bukunya Automotive Chassis Systems menjelaskan, minyak rem dapat terkontaminasi dengan oli mesin, cairan power steering, atau cairan transmisi otomatis.
Jika minyak rem sudah terkontaminasi, maka dapat merusak bagian karet-karet dan menyebabkan kegagalan fungsi sistem rem.
Baca Juga: Daftar Terbaru Mobil Bekas Rp 30 Jutaan Keatas, Suzuki Esteem Cuma Segini
Nah, untuk mengecek apakah ada kontaminasi pada minyak rem atau tidak, kita perlu membuka tutup (cover) master cylinder rem.
Perhatikan juga diafragma master cylinder tersebut, apabila bentuk atau ukurannya berubah, maka kontaminasi minyak rem kemungkinan besar sudah terjadi.
Sediakan gelas styrofoam yang sudah diisi dengan air.
Lalu ambil 1 ml atau sekitar 1 sendok teh minyak rem dari master cylinder dan tuangkan ke dalam air tersebut.
(Baca Juga: Jangan Disepelekan, Ini Akibatnya Jika Minyak Rem Dibiarkan Kena Udara)
Minyak rem akan sepenuhnya larut dalam air, sedangkan kontaminan lain seperti oli akan mengambang di permukaannya dan terlihat jelas karena warnanya yang berbeda.
Kontaminan yang berbasis petroleum atau minyak bumi juga akan melarutkan gelas styrofoam pada bagian permukaan airnya.
Jika minyak rem sudah terkontaminasi, maka seluruh sistem pengereman harus dikuras dan semua bagian yang terbuat dari karet harus diganti dengan yang baru.
Editor | : | ARSN |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR