Otoseken.id - Wuling Almaz merupakan SUV (Sport Utility Vehicle) asal tiongkok, awal mula meluncur di Tanah Air pada Februari 2019 lalu.
Pada awal kemunculannya banyak yang antusias karena desainnya yang futuristis seperti datang dari masa depan, dan fitur yang ditawarkan Almaz sangat melimpah.
Selain dari fitur yang melimpah, keistimewaan SUV asal Tiongkok ini pada mesin yang berkapasitas kecil 1.451 cc dengan teknologi DOHC DVVT dengan Turbocharger.
Mesin tersebut mampu menghasilkan tenaga 140 dk/5.200 rpm, dan torsi 250 Nm/1.600-3.600, yang disalurkan melalui transmisi CVT 8-percepatan.
Baca Juga: Wuling Almaz Exclusive Bekas Mulai dari Rp 260 Juta, Dapat Segudang Fitur
Soal suspensi dan handlingnya juga mantap sob, saat tim Gridoto mengetes mobil ini pada rute Tasikmalaya-Pangandaran yang memiliki banyak belokan tajam.
Dengan tenang, Almaz bisa melahap tikungan di kecepatan tinggi dengan minim gejala body roll.
Hal ini juga diungkap Azmi sebagai pengguna Wuling Almaz yang mengatakan bantingan terasa halus dan handling tergolong baik.
"Tertarik sama Wuling Almaz karena fiturnya banyak harganya juga murah, tapi setelah pemakaian terasa bagian kaki-kakinya juga enak, body roll minim," kata Azmi saat dihubungi.
(Baca Juga: Tips Mengecek Kondisi Suspensi Mobil Bekas, Mudah Nggak Perlu Alat)
Sistem kaki-kaki independent yang digunakan Almaz, juga menjadi alasan kenapa handling-nya tergolong baik.
Sistem suspensi terletak diantara body dan roda kendaraan, Wuling Almaz menggunakan suspensi yang fokus pada kenyamanan dan handling.
"Wuling Almaz punya kenyamanan dan handling yang baik karena menggunakan suspensi independen," ucap Danang, Product Planning Wuling Motors Indonesia di Tribrata, Jakarta Selatan.
Wuling Almaz menggunakan suspensi depan berjenis Macpherson strut, jenis ini merupakan suspensi dengan bobot yang ringan menjadikan SUV Almaz menjadi SUV yang kompak.
Baca Juga: Wuling Almaz Bekas Tahun 2019, Odometer Baru 6 Ribu Km, Dilepas Segini
"Suspensi Mcpherson strut itu kan supensi independen yang kontruksinya sederhana, untuk perawatan juga murah, selain itu mudah dan efisien karena memiliki bobot ringan," Kata Syahroni, SA Wuling Cikokol, Tangerang.
"Dibandingkan suspensi Double Wishbone, Wuling Almaz kan bisa dikatakan SUV yang kompak untuk dipakai harian, dan juga konsumen mengingankan perawatan mudah dan tidak mahal, maka suspensi yang tipe ini (Macpherson) lebih cocok," terang Syahroni, saat diwawancarai.
Sementara itu untuk suspensi belakang menggunakan suspensi independen jenis Trapezoidal multi-link.
"Suspensi belakang juga independen tapi berjenis multi link, suspensi ini lebih stabil untuk si wuling Almaz bermanuver," terang Syahroni.
(Baca Juga: Subtitusi Filter Oli Wuling Cortez, Tinggal Pasang Namun Beda Disini)
"Jadi kenyamanan wuling Almaz bukan cuma dari fitur-fitur kesalamatan seperti EBD dan stability control saja, tapi didukung dengan suspensi multi linknya juga," lanjut Syahroni.
Syahroni menjelaskan, walaupun suspensi belakang multi link ini harganya mahal karena komponen yang sangat komplek dibandingkan suspensi depan yang lebih sederhana dan murah, tetapi suspensi multi link mempunyai keunggulan dalam kesetabilan.
"Pengaturan suspensi Almaz tidak perlu diset lembut atau keras, langsung pakai saja suspensi Almaz juga udah enak, karena sudah menyesuaikan buat jalan di Indonesia," tutup Syahroni, SA Wuling Motors Cikokol, Tangerang.
Editor | : | ARSN |
KOMENTAR