Otoseken.id - Di pasaran, ada beberapa jenis oli mesin, yakni oli mesin full sythetic, semi synthetic dan mineral.
Pada dasarnya oli mesin ada 2 yakni oli sintetik dan oli mineral.
Menurut Alvin Suwarna, selaku director PTT Oil Indonesia, perbedaan tersebut berdasarkan ukuran molekul di dalam kandungan oli tersebut dan penambahan unsur senyawa khusus.
"Minyak bumi akan menghasilkan beberapa jenis minyak, dimana oli mineral itu adalah base oil dari sisa penyulingan minyak bumi," tutur Alvin Suwarna, Director PTT Oil Indonesia.
Baca Juga: Perbedaan Oli Gardan API Service GL-4 dan GL-5, Mana yang Cocok untuk Motor Matik?
Lanjut Alvin, karena berasal dari alam, ukuran molekul di dalam kandungan oli mineral memiliki ukuran yang berbeda.
"Ukuran molekul yang tidak seragam punya pengaruh cukup signifikan terhadap optimalisasi pelumasan, terutama di mesin-mesin mobil modern sekarang ini," katanya.
Dari kondisi ini dibuatlah oli sintetik dengan penambahan unsur kimia dan senyawa khusus sebagai kandungan utama.
"Dari oli mineral dipilah lagi untuk diambil molekul dasarnya, ditambah dengan unsur kimia sehingga ukuran molekulnya bisa seragam untuk mengoptimalkan pelumasan," terang Alvin.
Baca Juga: Mobil Tua Tidak Disarankan Pakai Oli Mesin Encer, Ini Penjelasannya
"Adanya unsur kimia juga membuat oli sintetik bisa dibuat lebih fleksibel menyesuaikan dengan kebutuhan karakter mesin," lanjut Alvin.
Sedangkan oli semi synthetic merupakan pencampuran antara oli mineral dengan oli sintetik.
Menurut Alvin, oli sintetik memiliki struktur molekul yang lebih stabil, sehingga memiliki daya lumas yang lebih baik dan lebih tahan lama dibandingkan dengan oli mineral.
Editor | : | ARSN |
KOMENTAR