Otoseken.id - Di mesin mobil, kualitas oli mesin yang baik sangat dibutuhkan.
Salah satu masalah pada oli mesin yang bisa terjadi adalah tercampur dengan air.
Air yang masuk bisa dari slang pernapasan mesin dan dipstick oli.
Karena sangat berbahaya maka dalam jumlah berapapun air haram untuk masuk ke oli mesin.
Baca Juga: Ini Risiko Ganti Oli Mesin Dengan Spesifikasi Lebih Rendah Dari Pabrik
Hal ini disampaikan oleh Agus, Kepala Mekanik bengkel X-Boost Station di Harapan Jaya, Bekasi Barat yang menyebutkan bahwa air bisa mengkontaminasi oli mesin dan merusak daya pelumasan.
/photo/gridoto/2018/01/23/2027916680.jpeg)
"Oli bisa merusak daya pelumasan mesin terutama antar komponen yang saling bergesekan," buka Agus.
"Gesekan antar komponen bisa menjadi lebih tinggi karena lapisan film oli terganggu oleh air," tambahnya.
Kalau gesekan tinggi dan daya pelumasan menurun pasti sudah pasti ada komponen yang rusak.
Baca Juga: Oli Mesin Full Synthetic, Semi Synthetic dan Mineral, Ini Bedanya
Sebagai contoh pada bagian noken as atau kruk as yang bisa menjadi aus karena gesekan yang tinggi.
"Hanya karena air saja gesekan noken as dan komponen klep menjadi tinggi dan bisa membuat keausan dan menyebabkan mesin berisik," bebernya.
/photo/2019/12/10/295586356.jpeg)
Pun demikian dengan kruk as dan metal duduk yang juga bisa aus karena pelumasan yang terganggu.
Kruk as bisa rusak dan metal duduk sudah pasti diganti dengan yang baru.
Baca Juga: Mobil Tua Tidak Disarankan Pakai Oli Mesin Encer, Ini Penjelasannya
"Kalau didiamkan lama tidak hanya mengganggu pelumasan, tapi juga bisa menyebabkan karat komponen mesin," tutup Agus.
Efek Negatif Mobil Bensin Pakai Oli Mesin Mobil Diesel
Otoseken.id - Oli mesin mobil bensin dan mobil diesel memiliki spesifikasi yang berbeda.
Contohnya, oli mesin bensin punya kode standar SM atau SN dan oli mesin diesel punya kode CJ-4 atau CK-4 dengan disematkan identitas heavy duty.
Kalau menggunakan oli mesin diesel di mobil mesin bensin, apakah akan memicu efek negatif pada mesin mobil?
/photo/2019/03/12/2306131168.jpeg)
"Kalau dilihat dari perbedaan spesifikasi oli yang mengacu standar API atau ACEA sebenarnya tidak ada pengaruh signifikan ke daya pelumasan mesin," tutur Alvin Suwarna, Director PTT Oil Indonesia kepada GridOto.com.
Baca Juga: Resiko Oli Mesin Mobil Bekas Rembes, Bisa Rugi Jutaan Rupiah
Namun menurut Alvin, yang harus diperhatikan adalah oli mesin diesel punya karakter kekentalan yang lebih tinggi daripada oli mesin bensin yang dibedakan dari kode standarnya.
"Sejatinya mesin diesel menghasilkan suhu panas lebih tinggi daripada mesin bensin saat bekerja, sehingga perlu peredaman panas dari tingkat kekentalan oli yang lebih tinggi," tekan Alvin.
Jika dipakai di mobil bensin, dikhawatirkan kekentalan oli malah membuat beban kerja mesin semakin berat karena semakin besarnya hambatan dari gerak komponen.
"Selain itu pelumasan oli di dalam mesin jadi kurang maksimal karena tidak bisa bersirkulasi naik ke bagian atas mesin karena oli terlalu kental," sebut Alvin.
Baca Juga: Mobil Non-LCGC Pakai Oli Mesin Khusus LCGC, Hal Ini yang Terjadi
Menggunakan oli mesin diesel di mobil bensin juga hanya akan membuat fungsi kadar basa oli dari Total Base Number (TBN) yang tinggi untuk menetralkan kadar asam bahan bakar jadi sia-sia.
"Mesin bensin tidak memerlukan penetralan bahan bakar, malah kalau terlalu basa hasil pembakaran tidak bisa maksimal dan mengurangi tenaga mesin," tutup Alvin
Editor | : | ARSN |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR