Otoseken.id - Kebanyakan pemilik mobil bermesin diesel common-rail meningkatkan tenaganya dengan cara mengupgrade turbonya.
Bagian turbo ini yang menjadi tambahan tenaga pada mesin sehingga membuat mobil lebih ngebut.
Akan tetapi komponen turbo ini juga memiliki batasan boost atau tekanan yang bisa diterima.
Tidak sedikit mobil diesel yang mengalami patah pada bagian kipas karena over boost turbo.
Baca Juga: Pentingnya Kalibrasi Mesin Mobil Diesel Common-rail Secara Rutin
Hal ini disampaikan oleh Agus Woles kepala mekanik bengkel spesialis upgrade Turbo X-boost Station yang menyebutkan bahwa penyebab kipas turbo patah karena tekanan yang dihasilkan terlalu tinggi.
/photo/2019/11/25/2503893383.jpeg)
"Biasanya kalau dioprek, maka boost turbo bisa di setting lebih tinggi dari standarnya," buka Agus.
"Sebagai contoh, untuk turbo tipe RHF4 yang diaplikasikan di mobil Toyota Kijang Innova diesel atau Toyota Fortuner boost untuk harian boost turbo di 1,8 bar atau dibawah 2 bar," tambah pria yang bengkelnya ada di Harapan Jaya, Bekasi Barat.
Namun, seringkali pemilik mobil menyetel boost turbo berada di atas 2 bar untuk tenaga mesin yang lebih besar.
Baca Juga: Ini Dampak Injektor Mobil Diesel Tekanannya Jauh di Bawah Standar
Ternyata hal ini berakibat fatal bagi komponen kipas yang bisa mengalami patah terutama pada putaran mesin tinggi dan pemakaian dalam jangka waktu lama.
Boost yang tinggi ini tidak dibarengi dengan material yang lebih kuat sehingga pastinya rawan patah.
/photo/gridoto/2018/03/31/2977258072.jpg)
"Jadi ada baiknya jangan pernah menyetel tekanan turbo di atas 2 bar dalam jangka waktu yang lama untuk menghindari kerusakan komponen," sebut Agus.
Bila sudah mengalami patah harus menggantinya dengan kipas dan as kipas turbo baru.
Cara Mencegah Muncul Air di Tangki Bahan Bakar Mobil Diesel
/photo/2019/02/16/3704483419.jpg)
Otoseken.id - Bahan bakar diesel cenderung menyerap kandungan air cukup banyak, nah ternyata ada loh cara mencegahnya.
Cara mencegah kandungan air muncul di tangki bahan bakar mobil diesel, ternyata cukup simpel.
Biasanya, bahan bakar diesel yang cenderung menyerap kandungan air cukup banyak kualitasnya jelek dengan angka cetane rendah.
Tentu kandungan air ini kalau sampai masuk ke sistem pembakaran mesin diesel bisa memicu kerusakan yang cukup serius.
Baca Juga: 7 Pilihan Oli Mesin Diesel, Mulai Dari Rp 180 Ribu, Shell Rimula Hingga TMO Diesel
"Sebenarnya gampang, jangan biarkan tangki bahan bakar mobil selalu kosong apalagi dalam jangka waktu cukup lama," buka Tri Yuswidjajanto Zaenuri, Ahli Konversi Energi Fakultas Teknik dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung kepada GridOto.com.
Menurut Tri, dengan kondisi tangki bahan bakar kosong berarti akan ada rongga yang terisi oleh udara.
"Bahan bakar yang terpapar udara akan bereaksi sehingga terjadi kondensasi di dalam tangki dalam jangka waktu tertentu," terang Tri.
Lanjut Tri, selama proses kondensasi akan terjadi perubahan molekul air dari udara dan bahan bakar menjadi embun sehingga membentuk lapisan baru kandungan air di tangki bahan bakar.
Baca Juga: Begini Ciri-ciri Mobil Diesel Yang Mengonsumsi BBM Berkualitas Rendah
"Udara itu kan mengandung unsur oksigen, dimana dia terdapat molekul air yang berubah menjadi uap air ketika terjadi kondensasi," tambah Tri.
Untuk itu Tri menyarankan untuk selalu mengisi tangki bahan bakar dalam kondisi penuh jika sudah mulai kosong.
"Bukan karena faktor kerusakan, tapi semakin sedikit udara di dalam tangki kemungkinan bereaksi dengan bahan bakar juga jadi lebih kecil," ujar Tri.
Editor | : | ARSN |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR