Otoseken.id - Klakson standar bawaan mobil maupun sepeda motor kerap kali diganti, alasannya karena suaranya yang dikeluarkan klakson bawaan biasa saja dan terlalu mainstream.
Di pasaran, Produsen klakson aftermarket banyak menawarkan klakson berbagai jenis, mulai dari klakson model disc hingga klakson model keong.
Biasanya klakson aftermarket memiliki suara yang lebih keras dan memiliki 2 klakson (dual horn).
Namun sebelum mengganti klakson aftermarket, sebaiknya tambahkan dengan relay.
Baca Juga: Pasang Klakson Aftermarket Kualitas Bagus, Ini Keunggulan PIAA OTO Style Horn
Berbeda dengan klakson standar bawaan mobil memiliki daya listrik yang kecil sehingga bisa langsung dihubungkan ke aki mobil.
"Relay diperlukan sebagai pengumpul arus listrik untuk menyuplai daya listrik yang stabil ke klakson," Buka Suhendra Hanafiah, Operation Manager PT Sarana Berkat, distributor merek PIAA Indonesia, di Gambir, Jakarta Pusat.
Ini karena klakson aftermarket memiliki daya listrik yang lebih besar dan memerlukan arus listrik yang instan.
"Kalau pakai relay, arus listrik dari aki yang dikumpulkan ke relay akan memberikan efek seperto menembak, jadi aliran listrik memiliki dengan daya yang besar dan stabil sehingga suara klakson tidak turun," katanya.
Baca Juga: Tips Mendeteksi Suara Klakson Motor Sember dan Kurang Nyaring
"Kalau tanpa relay risikonya aki bisa cepat tekor karena daya listrik yang disedot klakson itu besar dan tegangan (voltase) tidak stabil dan tidak enak didengat," tutup Suhendra Hanafiah, Operation Manager PT Sarana Berkat, distributor merek PIAA Indonesia, di Gambir, Jakarta Pusat.
Editor | : | ARSN |
KOMENTAR