Otoseken.id - Di mobil bekas transmisi matik dan manual cara kerjanya saja yang berbeda, namun keduanya masih menggunakan kampas kopling.
Memang bila dilihat, bentuk kampas kopling berbeda tapi secara fungsi sama, yaitu meneruskan putaran mesin dengan bergesekan dengan komponen lain.
Secara terus menerus, kampas kopling matik atau secara bahasa teknis disebut disc akan bergesekan.
Dari pabrikan, kampas kopling ini diciptakan lebih tahan lama dan awet.
Baca Juga: Mobil Matik Gagal Nanjak, Penyebabnya Sepele, Gara-gara Hal Ini!
Namun, kampas kopling juga bisa mengalami keausan lebih cepat dari yang seharusnya.
"Untuk kampas kopling ini memang diciptakan tidak mudah aus, tapi bisa saja terjadi dan umurnya juga bisa lebih pendek," buka Aji Prima Barus, Training Development, Section head PT Astra Daihatsu Motor (ADM).
"Ada dua hal yang menyebabkan umur kampas kopling lebih pendek, yakni perawatan dan penggunaan," tambahnya.
Perawatan di sini adalah oli transmisi matik yang sering telat diganti atau bahkan tidak pernah diganti.
Baca Juga: Hati-hati, Kampas Kopling Mobil Matik Seken Ada Umurnya
Oli transmisi matik yang enggak diganti kemampuan melumasi komponen akan jauh menurun.
Kampas kopling yang bergesekan dengan flange ini akan semakain mempercepat keausan.
Hal kedua adalah penggunaan yang kasar seperti sering memaksakan laju mobil dan penggunaan posisi persneling yang tidak tepat.
"Kalau cara pakai mobil transmisi matik kasar, ini juga mempercepat keausan dan kampas kopling umurnya tidak lama," sebut Aji.
Jadi kalau mau awet, rawat transmisi matik dan cara menggunakan mobil yang halus.
Oli Transmisi Mobil Matik Overheat, Ini Kerusakan Yang Bakal Terjadi
Otoseken.id - Di mobil bekas bertransmisi matik menggunakan oli khusus yang memang dirancang untuk mendukung kinerjanya.
Oli transmisi matik ini selain bertugas melumasi komponen juga harus mampu meredam panas dari gesekan dan dari mesin.
Panas oli transmisi yang ideal menurut pabrikan berkisar 70-90 derajat celcius.
Temperatur yang terjaga itu membuat kerja setiap komponen berlangsung normal dan mobil akan terhindar dari masalah.
Baca Juga: Penyebab Transmisi Mobil Matik Bisa Mengalami Overheat
Namun, overheat pada oli tansmisi matik bisa saja terjadi karena suatu hal seperti pendinginan yang tidak maksimal.
"Oli transmisi matik yang bersirkulasi itu dijaga suhunya agar tidak menyebabkan overheat," buka Bambang Supriyadi, Technical Service Division, Executive Coordinator PT Astra Daihatsu Motor (ADM).
"Bila sampai terjadi overheat maka kemungkinan ada kerusakan yang bisa terjadi," tambahnya.
Sebagai contoh pada mobil Daihatsu yang menggunakan jenis transmisi hydraulic automatic transmission.
Baca Juga: Mobil Matik Lebih Boros BBM, Fakta Atau Hoax, Ini Kata Spesialis Matik
Yang paling terkena dampak akibat oli transmisi matik overheat adalah disc dan flange atau lebih dikenal dengan kampas kopling.
Kampas kopling yang saling bergesekan ini tidak terlumasi dengan baik sehingga menyebabkan kerusakan parah.
"Disc dan flange ini berada di dalam planetary gear unit dan saling bergesekan ketika bekerja," sebutnya.
Pun demikian dengan komponen gir yang saling bergesekan seperti pada komponen planetary carrier.
Di dalam komponen tersebut ada long planetary gear, short planetary gear dan juga front sun gear.
"Ketika oli lebih dari 90 derajat maka komponen tersebut tidak terlumasi dengan baik, efeknya gir bisa rusak," tutup Bambang.
Editor | : | ARSN |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR