Otoseken.id - Saat ingin membeli mobil bekas, dibutuhkan pengetahuan teknis agar mendapatkan unit yang masih bagus.
Salah satu hal yang harus dilakukan sebelum membeli mobil bekas adalah sistem kelistrikan.
Sistem kelistrikan yang bermasalah seperti korsleting arus listrik bisa membuat komponen di dalam mobil tidak berfungsi.
Korsleting sistem kelistrikan mobil bisa dikarenakan penambahan aksesori yang tidak seharusnya atau ada kabel yang saling bersentuhan.
Baca Juga: Perhatikan Bagian Ini Saat Meminang Mobil Bekas Berumur 10 Tahun Lebih
Untuk mengetahui apakah mobil tersebut pernah mengalami korsleting ternyata bisa dilihat dari salah satu bagian yakni rumah sekring.
![Sekring di kotak sekring (fuse box)](https://imgx.gridoto.com/crop/0x0:0x0/700x0/filters:watermark(file/2017/gridoto/img/watermark_otoseken.png,5,5,60)/photo/2020/08/31/1310664200.jpg)
"Rumah sekring ini bertugas mengamankan arus listrik untuk semua komponen kelistrikan mobil dari beban berlebih," buka Sugiyanto, pemilik bengkel Auto Clinic di Harapan Indah, Bekasi.
Bila terjadi masalah pada sistem kelistrikan pasti sekring akan putus terlebih dahulu.
"Di rumah sekring ini biasa terjadi korsleting, jadi bisa dilihat pada bagian tempat sekring dan lajur kabelnya," tambahnya.
Baca Juga: Tips Beli Mobil Bekas, Penyebab Harga Jual Mobil Bekas Eropa Jadi Tinggi
Rumah sekring yang terlihat menghitam bahkan meleleh menjadi indikasi bahwa ada yang salah dengan kelistrikan.
Pun demikian dengan jalur kabel yang juga terlihat menghitam dan kabelnya mengeras.
"Sebaiknya kalau kerusakan pada bagian rumah sekring dan kabel-kabelnya sebaiknya jangan dibeli," sebut pria yang akrab disapa Ugie.
![Sekring normal (kiri) dan sekring putus (kiri) dilihat dengan cara diterawang di tempat terang](https://imgx.gridoto.com/crop/0x0:0x0/700x0/filters:watermark(file/2017/gridoto/img/watermark_otoseken.png,5,5,60)/photo/2020/03/25/1152896218.jpeg)
Baca Juga: Tips Beli Mobil Bekas, Ini 5 Bagian Yang Sering Lupa Dicek Pembeli
Selain dari rumah sekring, indikasi mobil pernah korsleting bisa dilihat dari kabel yang ada di kepala aki.
"Kalau bagian kepala aki ada tambahan kabel-kabel atau kabel tidak asli atau gosong, kemungkinan besar pernah terjadi korsleting," tutup Ugie.
Ini Resiko Ganti Oli Mesin Mobil Bekas di Luar Kode SAE Pabrikan
![Ilustrasi mengisi oli mesin](https://imgx.gridoto.com/crop/0x0:0x0/700x0/filters:watermark(file/2017/gridoto/img/watermark_otoseken.png,5,5,60)/photo/gridoto/2018/03/05/632419319.jpg)
Otoseken.id - Banyak beredar jenis oli berbagai jenis tingkat kekentalan oli alias kode Society Of Automotive Engineer (SAE) di pasaran.
Setiap pabrikan memiliki spesifikasi oli untuk mobil buatannya, terutama tingkat kekentalan (kode SAE) yang mengikuti kebutuhan mesin.
Oli mesin tersebut pastinya bisa melumasi komponen di dalam mesin dan memberikan perlindungan maksimal serta mampu meredam panas.
Namun, banyak pemilik mobil coba-coba mengganti oli mesin di luar spesifikasi kode SAE rekomendasi pabrikan.
Baca Juga: Ini Gejala Kerusakan di Mesin Mobil Bekas Yang Jarang Dipanaskan
Ini tindakan berisiko karena bisa membuat mesin bermasalah.
"Kalau mengganti oli mesin itu sebaiknya mengikuti rekomendasi pabrikan karena itu semua sudah dianalisa," buka D. Wahyu Bawono, Business Development Manager PT Pana Oil Indonesia.
"Pabrikan pastinya sudah memberikan toleransi berapa kekentalan yang bisa digunakan," tambahnya.
Bila memang spesifikasi oli yang digunakan terlampau jauh maka bisa menimbulkan masalah.
Baca Juga: Penyebab Mobil Bekas Bisa Gagal Lolos Uji Emisi Gas Buang, Ini Biangnya
Semisal menggunakan oli mesin jauh lebih kental bisa menyebabkan mesin mudah panas.
Panas berlebih ini diakibatkan oli mesin lama menjangkau bagian-bagian yang sempit.
"Oli enggak mampu meredam gesekan yang menghasilkan panas sehingga mesin menjadi mudah panas," sebutnya.
Pun demikian dengan penggunaan oli mesin yang jauh lebih encer.
Baca Juga: Pentingnya Kalibrasi Mesin Mobil Diesel Common-rail Secara Rutin
Misalnya rekomendasi pabrikan menggunakan spesifikasi oli 15W-40 lalu dipaksakan menggunakan oli 0W-20 maka mesin juga bisa bermasalah.
"Biasanya kalau jauh lebih encer bikin gesekan semakin tinggi yang menyebabkan bunyi si dalam mesin lebih terdengar," tutup Bawono.
Editor | : | ARSN |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR