Otoseken.id - Oli mesin yang masa pakainya sudah lama, wajib diganti oleh pemilik mobil mengingat oli berfungsi melumasi komponen di dalam mesin.
Banyak pilihan merek oli mobil dan harganya pun beragam, semua tergantung dari spesifikasinya juga.
Jenis oli mesin mobil sendiri ada tiga, yaitu mineral, semi-sintetik dan sintetik.
Nah, khusus buat yang sintetik, harganya cenderung mahal ketimbang yang mineral.
Baca Juga: Waspada! Kontaminasi Air di Oli Mesin Mobil, Dampaknya Bikin Ngeri
Jelas saja, oli sintetik formulanya lebih canggih, olinya pun lebih jernih.
Rata-rata para produsen oli sintetik juga memberikan garansi proteksi dan jangka waktu pemakaian yang lebih lama dibanding oli mineral.
"Konsumen oli biasanya mencari merek bawaan pabrikan mobil, seperti Toyota Motor Oil (TMO)," ucap Suyanto pemilik toko oli Jaya Pelumas, Jl. Raya Pondok Aren, No.55, Tangerang Selatan, Senin (12/10).
GridOto.com telah menemukan beberapa oli mobil mesin bensin yang harganya mulai Rp 200 ribuan berikut daftranya:
Jenis | Viskositas | Harga |
Toyota Motor Oil ( TMO) | 10W40 | Rp 286.000 |
Shell Helix HX7 | 5W40 | Rp 285.000 |
Castrol Magnatec | 10W40 | Rp 295.000 |
Prima Xp | 10W40 | Rp 240.000 |
Shell Super HX5 | 15W-40 | Rp 290.000 |
Fastron Pertamina | 10W40 | Rp 285.000 |
Ini Resiko Ganti Oli Mesin Mobil Bekas di Luar Kode SAE Pabrikan
Otoseken.id - Banyak beredar jenis oli berbagai jenis tingkat kekentalan oli alias kode Society Of Automotive Engineer (SAE) di pasaran.
Setiap pabrikan memiliki spesifikasi oli untuk mobil buatannya, terutama tingkat kekentalan (kode SAE) yang mengikuti kebutuhan mesin.
/photo/gridoto/2018/03/05/632419319.jpg)
Oli mesin tersebut pastinya bisa melumasi komponen di dalam mesin dan memberikan perlindungan maksimal serta mampu meredam panas.
Namun, banyak pemilik mobil coba-coba mengganti oli mesin di luar spesifikasi kode SAE rekomendasi pabrikan.
Baca Juga: Ini Gejala Kerusakan di Mesin Mobil Bekas Yang Jarang Dipanaskan
Ini tindakan berisiko karena bisa membuat mesin bermasalah.
"Kalau mengganti oli mesin itu sebaiknya mengikuti rekomendasi pabrikan karena itu semua sudah dianalisa," buka D. Wahyu Bawono, Business Development Manager PT Pana Oil Indonesia.
"Pabrikan pastinya sudah memberikan toleransi berapa kekentalan yang bisa digunakan," tambahnya.
Bila memang spesifikasi oli yang digunakan terlampau jauh maka bisa menimbulkan masalah.

Baca Juga: Penyebab Mobil Bekas Bisa Gagal Lolos Uji Emisi Gas Buang, Ini Biangnya
Semisal menggunakan oli mesin jauh lebih kental bisa menyebabkan mesin mudah panas.
Panas berlebih ini diakibatkan oli mesin lama menjangkau bagian-bagian yang sempit.
"Oli enggak mampu meredam gesekan yang menghasilkan panas sehingga mesin menjadi mudah panas," sebutnya.
Pun demikian dengan penggunaan oli mesin yang jauh lebih encer.
Baca Juga: Pentingnya Kalibrasi Mesin Mobil Diesel Common-rail Secara Rutin
Misalnya rekomendasi pabrikan menggunakan spesifikasi oli 15W-40 lalu dipaksakan menggunakan oli 0W-20 maka mesin juga bisa bermasalah.
"Biasanya kalau jauh lebih encer bikin gesekan semakin tinggi yang menyebabkan bunyi si dalam mesin lebih terdengar," tutup Bawono.
Editor | : | ARSN |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR