Meski enggak bakal senyaman kasur di hotel berbintang, tempat tidur medium size plus tiga buah bantal ini bisa menjadi sandaran pelepas lelah. Tak perlu khawatir barang tak dapat tempat, masih ada ruang di belakang untuk menyimpan koper dan tas.
Baca Juga: VW Caravelle 2006 Seken Oktober 2020, 2.5 TDi LWB Cuma Segini
Kenyamanan soal bantingan suspensi dan akustik, tak perlu diragukan. Sudah jadi 'hal biasa' dan keunggulan bagi mobil Eropa. Namun di kelas MPV berharga Rp 850 juta (on the road) pada saat peluncuran di 2004, masih terasa kurang soal in car entertainment.
Tak ada fitur kamera 360m hanya sesor parkir di tiap sudut, TV maupun DVD, serta pintu belakang pun masih dibuka dengan kekuatan otot tangan dibantu suspensi hirdraulis artinya belum digerakkan motor elektrik.
Untunglah, kekurangan itu tertutupi oleh kenyamanan interior yang sangat sejuk. Tiga buah blower AC yang disembur dari 14 outlet plus lubang AC untuk kaki penumpang depan, membuat suhu kabin benar-benar tak terpengaruh kondisi luar. Apalagi tirai dan kaca gelap jadi standar untuk seluruh penumpang belakang.
Walau terkesan mobil ini sangat memanjakan penumpang, gairah pengemudinya pun masih terpenuhi. Meski posisi kaki dan sudut setir benar-benar khas mobil van, keinginan untuk mendapatkan tarikan responsif masih di dapat.
Buktinya, akselerasi 0- 100 km/jam, mobil yang dilengkapi ESP, ABS, ASR dan electronic differential lock ini hanya butuh waktu 12,98 detik saja. Mirip sedan!
Editor | : | ARSN |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR