Otoseken.id - Agar tampilan mobil SUV terdongkrak, ban diganti dengan profil lebih kasar dan berukuran lebih besar.
Penggantian ban berukuran besar memberikan keuntungan berupa bertambahnya ground clearance, approach angle maupun depature angle.
Sehingga dijadikan solusi wajib untuk menambah kemampuan kendaraan menjelajah daerah yang memiliki kontur permukaan yang buruk.
Namun, sebenarnya ban dengan diameter dan ukuran yang lebih besar menimbulkan efek samping.
Baca Juga: Cara Mudah Mendeteksi Mobil SUV Bekas Masih Layak Dibeli atau Tidak
Pertama, tentunya lebih berat. Penambahan bobot ini tentunya memberikan dampak buruk.
Yang paling sering dihajar adalah kaki-kaki, yang terdiri atas tie-rod, ball joint, disusul bearing dan kemudian as roda.
Sah-sah saja mengganti ban dengan ukuran yang lebih gede, namun perlu diperhatikan ukurannya.
Semakin besar dan jauh dari ukuran standar pabrik, maka bagian-bagian tersebut semakin rentan akan kerusakan.
Baca Juga: Agar Tak Dikibulin Pedagang, Ini 5 Jurus Membeli SUV Seken Kondisi Apik
Bushing, tie-rod dan ball joint menjadi tokoh utama yang paling dahulu KO dalam hal ini.
Hal ini berlaku pada semua jenis kaki-kaki , baik itu rigid axle dengan per daun, coil spring maupun suspensi independen.
Bearing alias laher menduduki posisi kedua sebagai bagian yang cepat memble.
Sebagaimana dua perangkat sebelumnya, as roda pun ikut menderita saat ukuran ban diperbesar.
Baca Juga: Canggih! Pakai komponen Ini, Mobil SUV Bekas Auto Ganteng Maksimal
Akan membuat as bekerja lebih keras, dengan demikian pada saat as roda memilin ban, maka memiliki stres lebih tinggi, yang menyebabkan as rodamenjadi lebih rentan untuk patah, atau setidaknya splinenya terpelintir.
Kita harus sadar bahwa setiap modifikasi ataupun penggantian akan memiliki konsekuensi.
Sehingga hal ini akan menjadi dasar kesadaran akan batasan perangkat dan menjadi pertimbangan saat melakukan modifikasi.
Cara Mudah Mendeteksi Mobil SUV Bekas Masih Layak Dibeli atau Tidak
Otoseken.id - Ingin meminang mobil SUV bekas di bursa mobil bekas (mobkas)? jangan cepat tergiur ya.
Apalagi dengan SUV yang kilometernya masih sedikit atau rendah.
Waspada terhadap adanya penipuan oknum nakal pedagang dengan cara memutar mundur odometer.
Manipulasi odometer cukup merugikan pengguna SUV bekas.
Baca Juga: 4 Daftar Harga Compact SUV Bekas Rp 100 Jutaan Januari 2021, Nissan Juke Termurah
Karena dari angka-angka yang tertera pada panel meter itu, pemilik baru bisa membayangkan, seharusnya mobil yang akan dibeli sudah melakukan servis rutin berapa kali, atau menandai komponen apa saja yang sudah diganti.
”Kan kelihatan, kalau odometer sudah 100.000 km, berarti sudah dua kali servis besar (40.000 km dan 80.000 km). Komponen yang harus diganti termasuk oli-oli harusnya terdeteksi. Kalau diputar (mundur), pemilik baru susah mencari panduannya,” ujar Rusdi Sopandi, Manajer Mekanik Misterbrum.id.
Rusdi juga mengatakan bahwa sebenarnya sangat sulit mendeteksi odometer yang asli atau sudah diputar mundur.
Kecuali, SUV bekas yang akan dijual selalu servis rutin di bengkel resmi, dari sinilah sejarah servis bisa diketahui plus jarak tempuh terakhir.
Baca Juga: Agar Tak Dikibulin Pedagang, Ini 5 Jurus Membeli SUV Seken Kondisi Apik
Kalau pun servis tidak di bengkel resmi, atau mobil sudah melewati masa garansi servis?
Cara mengeceknya secara manual berdasarkan feeling.
Begini langkah yang harus diikuti:
Langkah pertama, selalu tanyakan sejarah servis.
Baca Juga: Canggih! Pakai komponen Ini, Mobil SUV Bekas Auto Ganteng Maksimal
Kalau pun setelah km tertentu tak lagi servis di bengkel resmi, paling tidak ada di buku panduan servis.
kapan mobil yang akan dibeli terakhir masuk bengkel resmi dan lihat jadwal servis rutin saat mobil pada posisi km berapa.
”Misalnya servis terakhir di bengkel resmi 80.000 km. Tapi saat dijual km masih 80.000 atau di bawahnya, sudah pasti diputar,” kata Rusdi.
Lihat interior, ternyata di sinilah banyak ditemukan kejanggalan jika mobil diklaim muda, namun kondisinya tidak mencerminakan kendaraan jarang pakai.
Baca Juga: Pilihan SUV Bekas Favorit Rp 100 Juta, Mending Honda CR-V, X-Trail Atau Terios Saja?
Misalnya tekstur setir yang sudah mulai halus atau pudar. Kalau yang dilapisi kulit, sudah mulai banyak mengelupas.
Hal kedua, dari sisi interior bisa dilihat dari kondisi jok pengemudi.
Biasanya, kalau mobil sudah sering dipakai, jok sedikti lebih ambles ketimbang sebelahnya. Taruhlah rasa curiga jika menemukan kondisi seperti ini.
Kalau mobil masih muda usia, atau misalnya pedagang mengatakan mobil masih 25.000 km, tapi ban standar sudah diganti dengan kode produksi baru meski pakai pelek yang sama, bisa jadi pedagang mulai bohong.
Editor | : | ARSN |
Sumber | : | Jip.gridoto.com |
KOMENTAR