Otoseken.id - Di bursa mobil bekas (mobkas) Honda CR-V kura-kura harganya sudah murah.
Namun, saat ingin meminangnya harus tahu bahan bakar minyak (BBM) yang dikonsumsinya.
Jangan sampai pemilik salah mengisi bahan bakar, yang berefek pada rusak-nya mesin dari Honda CR-V berjuluk kura-kura tersebut.
Sebab, bahan bakar pada kendaraan harus diisi sesuai dengan rekomendasi pabrikan agar performa mesinnya tetap baik.
Baca Juga: Cara Merawat Transmisi Matik dan Manual Honda CR-V Generasi Ketiga
Lantas, BBM jenis apa yang sebaiknya 'diminum' oleh CR-V kura-kura?
Menurut Dwi Irfan Wahyudi, Owner bengkel spesialis Honda, Irfan Auto di Depok, Jawa Barat, CR-V kura-kura masih diperbolehkan meminum BBM jenis Pertalite dengan RON 90.
"Kalau mau yang lebih bagus ya pakai Pertamax, tapi kalau mau pakai Pertalite juga bisa, asal jangan Premium ya.Tapi kalau memang sangat terpaksa ya boleh pakai Premium, tapi itu sesekali aja," ungkap Irfan.
Ia mengatakan, jika terlalu sering meminum BBM jenis Premium efeknya akan merusak sensor oksigen yang ada di bagian knalpot.
Baca Juga: Kelebihan Honda CR-V Gen 3, SUV Monokok Seharga Rp 100 jutaan
"Selain itu, kalau keseringan pakai BBM yang oktannya rendah, dampaknya konsumsi BBM jadi boros, mesin brebet juga bisa. Jadi mesin itu pembakarannya enggak bagus, masih mentah lah istilahnya," ucapnya.
Jika mobil sudah mengalami gejala brebet, biasanya konsumen diharuskan mengganti sensor oksigen.
"Kalau ganti sensor oksigen lumayan ya, harganya untuk part original sekitar Rp 3,7 juta. Kalau aftermarket dari Thailand sekitar Rp 1,2 sampai Rp 1,7 jutaan," tukas Irfan.
Jadi sudah paham ya sob, tidak disarankan mengisi BBM jenis Premium di Honda CR-V generasi ketiga!
Penyakit Honda CR-V Generasi Ketiga, Ini Kata Bengkel Spesialis
Otoseken.id - Honda CR-V generasi ketiga produksi 2007-2012 kondisi bekas bisa menjadi alternatif untuk mendapatkan SUV yang nyaman.
Walaupun usianya sudah hampir 10 tahun, tapi CR-V generasi ketiga masih membawa desain yang cukup mewah di 2020.
CR-V generasi ini lah pertama kali Honda CR-V 'melepas konde' dari generasi sebelumnya yang kental nuansa macho khas SUV, kini CR-V tampil dengan lekuk membulat dan desain yang lebih mewah.
Nah sebelum membeli Honda CR-V generasi ketiga alias CR-V kura-kura kondisi bekas, ada beberapa penyakit yang sering ditemui.
Baca Juga: Honda CR-V Generasi Ketiga, Irit Bahan Bakar dan Enak Dipakai
Menurut Suntar Yusuf Setiawan, pemilik bengkel spesialis Honda Maju Lancar di Kemayoran, CR-V generasi ketiga ini sering alami kerusakan pada bagian engine mounting.
Ia menerangkan, penyakit tersebut disebabkan umur pemakaian dan medan yang dilalui.
"Penyakitnya, sih, biasanya di mounting. Biasanya karena sudah waktunya diganti dan karena medan yang dilalui sehari-hari jelek, sering masuk lubang," jelas Suntar, pemilik bengkel spesialis Honda Maju Lancar di Pasar Mobil Kemayoran, Jakarta Pusat.
Kerusakan pada engine mounting, bisa dideteksi, engine mounting yang mulai rusak akan menyebabkan getaran berlebihan dari mesin yang merambat ke kabin mobil.
Baca Juga: Honda CR-V 2009 Seken Oktober 2020, All New CRV 2.4 Harganya Tinggal Segini
"Dampaknya, di kabin mobil jadi terasa banget getarannya. Sebab, mounting itu gunanya menopang mesin, yang menyatukan mesin dengan sasis," ungkap Suntar.
Biaya penggantian engine mounting dengan spare part orisinal Honda di Maju Lancar, kata Suntar, berada di kisaran Rp 3 jutaan.
"Kalau pakai yang ori, Rp 3 jutaan. Atau kalau mau pakai yang imitasi, bisa kami carikan," pungkasnya.
KOMENTAR