Namun, banyak pemilik mobil coba-coba mengganti oli mesin di luar spesifikasi kode SAE rekomendasi pabrikan.
Ini tindakan berisiko karena bisa membuat mesin bermasalah.
"Kalau mengganti oli mesin itu sebaiknya mengikuti rekomendasi pabrikan karena itu semua sudah dianalisa," buka D. Wahyu Bawono, Business Development Manager PT Pana Oil Indonesia.
Baca Juga: Pentingnya Ganti Filter Oli dan Gasket Oli Mobil, Agar Mesin Bisa Awet
"Pabrikan pastinya sudah memberikan toleransi berapa kekentalan yang bisa digunakan," tambahnya.
Bila memang spesifikasi oli yang digunakan terlampau jauh maka bisa menimbulkan masalah.
Semisal menggunakan oli mesin jauh lebih kental bisa menyebabkan mesin mudah panas.
Panas berlebih ini diakibatkan oli mesin lama menjangkau bagian-bagian yang sempit.
"Oli enggak mampu meredam gesekan yang menghasilkan panas sehingga mesin menjadi mudah panas," sebutnya.
Pun demikian dengan penggunaan oli mesin yang jauh lebih encer.
Misalnya rekomendasi pabrikan menggunakan spesifikasi oli 15W-40 lalu dipaksakan menggunakan oli 0W-20 maka mesin juga bisa bermasalah.
"Biasanya kalau jauh lebih encer bikin gesekan semakin tinggi yang menyebabkan bunyi si dalam mesin lebih terdengar," tutup Bawono.
Baca Juga: Ternyata Inilah Penyebab Oli Rembes di Sekitar Filter Oli Mobil Bekas
Editor | : | optimization |
KOMENTAR