Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Kisah Mobil-mobil Produksi Tahun 1996 Dihindari Hingga Ke Unit Bekasnya

Dida Argadea,Abdul Aziz Masindo - Minggu, 23 Mei 2021 | 13:45 WIB
Ilustrasi Toyota All New Corlla 1996
Dok.Otomotif
Ilustrasi Toyota All New Corlla 1996

Otoseken.id - Pada tahun 1996 silam, banyak masyarakat khususnya di Jakarta yang mengindari mobil-mobil produksi tahun 1996.

Bahkan pada awal 2000-an, masyarakat juga mengindari mobil bekas keluaran 1996, mengapa demikian?

Penyebabnya adalah pada tahun 1996 lalu, Jakarta pernah terendam banjir parah yang merupakan banjir terburuk selama 90-an, banjir tersebut hingga masuk ke markas-markas APM (agen pemegang merek) di Jakarta.

Hasilnya banyak unit mobil yang belum terjual tapi sudah kebanjiran.

Saat banjir terjadi di Februari 1996, Toyota mengungkap ada 375 unit mobil mereka yang terendam, 60 di antaranya rusak total dan langsung dimusnahkan.

Mobil bekas lansiran tahun 1996 kenapa dihindari?
Dok.OTOMOTIF
Mobil bekas lansiran tahun 1996 kenapa dihindari?

Baca Juga: Mobil Alami Banjir Belum Tentu Bisa Klaim Asuransi, Ini Sebabnya

Utamanaya Corolla dan Corona, sementara yang agak jangkung macam Kijang ada 315 unit terendam bannya, dan cukup diperbaiki area kaki-kakinya.

Tak cuma itu, sekitar 200 unit BMW dan Peugeot gres juga rusak kebanjiran.

Meski pihak APM sudah menegaskan kalau unit yang terendam banjir tidak dijual ke masyarakat, tapi mobil rakitan 1996 pernah juga jadi unit yang 'dihindari' di pasar mobil bekas.

Seorang pedagang mobil bekas, sebut saja Irwan, membenarkan adanya mobil yang terendam itu.

"Dulu teman saya di showroom sebelah pernah dapet All New Corolla yang mulus, tapi interiornya bau apek," kata Iwan yang showroomnya berada di daerah Pecenongan, dikutip dari tabloid OTOMOTIF edisi No.1/XI Senin, 14Mei 2001.

"Sempat beredar kabar kalau mobil baru korban banjir itu dihargai 75% oleh APM, tapi benar atau tidaknya saya juga enggak tahu," bebernya.

Memang pihak APM sudah mengeluarkan pernyataannya, tidak menjual mobil yang terendam banjir.

Tapi, struktur bodi yang sempat terkena banjir kan tidak mungkin diganti, berarti ada kemungkinan rusak dong?

Belum lagi adanya oknum nakal yang bisa saja melepas mobil-mobil cacat itu.

Apalagi untuk melacak mobil itu bekas banjir atau tidak, seiring berjalannya waktu juga makin sulit.

Baca Juga: 5 Cara Periksa Mobil Bekas Banjir dari Interior, Jangan Sampai Tertipu

"Dulu tahun 1997 hingga 1998 masih bisa terlacak, tapi untuk sekarang (tahun 2001) setahu saya tidak ketahuan lagi," kata Norman, dari kawasan Pasar Mobil Kemayoran.

Ia menduga, kalau pun ada yang lolos ke konsumen, pasti unitnya udah dipoles cacatnya.

"Yang diganti pada bagian interior sampai komputer mesin dan kelistrikan," tambah Gunawan dari Puri Asia Mobil, Kemayoran.

Soal bodi keropos, banyak bengkel yang bisa membuatnya mulus lagi.

Tanda-tanda mobil pernah terendam banjir ada di bagian bawah. Biasanya dek bawah jarang sekali berkarat untuk mobil usia 5-6 tahun.

"Tes juga kaki-kakinya, berfungsi baik atau tidak, soalnya kalau tenggelam dalam air biasanya komponen di situ jadi rusak karena karat," tukas Iwan.

"Mesin berkarat juga bisa jadi indikator bekas terendam, tapi biasanya dibersihkan dengan minyak tanah sudah hilang," ungkapnya.

Hal lain adalah water hammer, yakni rusaknya jeroan mesin akibat air yang menerobos masuk.

Mengenai umur mobil, "Tahun di STNK belum tentu menunjukkan kapan mobil diproduksi," terang Gunawan lagi.

Baca Juga: Mobil Habis Terendam Banjir, 2 Komponen Ini Paling Rentan Rusak

Ia mencontohkan, STNK bertanggal bulan-bulan awal 1997 ada kemunginan mobil itu bikinan 1996.

Jika sudah diseleksi dan lolos, ya silahkan diboyong saja.

Sebab, "kebanyakan mobil keropos berasal dari daerah pinggir pantai macam Ancol, jadi bukan gara-gara sering menerobos banjir semata," jelasnya.

Itulah sekelumit kisah mobil-mobil bikinan 1996 menurut para pedagang mobil bekas.

Editor : ARSN
Sumber : GridOto.com

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa