Otoseken.id - Di era 90-an, Suzuki Vitara atau biasa disebut Escudo menjadi SUV (Sport Utility Vehicle) yang laris manis, pertama kali diluncurkan di Indonesia pada 1992.
Suzuki Vitara memiliki nama yang berbeda-beda di setiap negara, untuk pasar Asia, Eropa dan Australia menggunakan nama Vitara.
Sedangkan Escudo untuk pasan Jepang dan Taiwan, serta nama Suzuki Sidekick untuk pasar Amerika dan kanada.
Kehadiran SUV Suzuki Vitara alias Escudo mendapatkan respons masyarakat yang baik, berkat pemakaian per keong yang lebih nyaman dan desain yang menarik dibanding kompotitornya.
Baca Juga: Sejarah Suzuki Vitara, Escudo, dan Sidekick, SUV Sukses di Zamannya
Sebelum beli Suzuki VES (Vitara Escudo Sidekick) bekas, ketahui dahulu perbedaan mesinnya.
Mesinnya ada dua pilihan, keduanya sama-sama 4-silinder 1.600 cc, bedanya hanya jumlah klep atau valve dan sistem pemasok bahan bakar, yaitu 8 valve dan 16 valve.
Kedua mesin ini memiliki dasar yang sama, tetapi berbeda pada silinder head dan sistem pemasok bahan bakarnya.
Versi 8 valve menggunakan karburator, sedangkan 16 valve mengandalkan injeksi elektronik.
Perbedaan tersebut menjadikan performa mesin 16 valve lebih bertenaga. Namun ada juga perhatian pada mesin Suzuki VES (Vitara Escudo Sidekick) bekas.
Pada mesin 8 valve Vitara lansiran tahun 1992 hingga 1994, seringkali dijumpai oli mesin berkurang dengan drastis.
Baca Juga: Cerita Suzuki Escudo Keluaran Awal Kekeh Diubah Jadi Transmisi Matik
Kondisi ini disinyalir disebabkan oleh celah cincin oli pada ring piston terlalu besar.
Keluhan ini juga dialami pemilik Vitara lansiran tahun 1994- 2000, walau tidak separah Vitara 1992 - 1994.
Solusi yang diambil dengan mengoversize piston standar menggunakan komponen genuine Suzuki. Upayakan menggunakan komponen asli Jepang.
Penyakit lain yang sering mendera mesin bawaan VES (Vitara Escudo Sidekick) adalah retak blok dan head mesin.
Biasanya terjadi pada silinder 2 dan 3, dan letaknya di bawah intake manifold. Sedangkan untuk mesin 16 valve seringkali dijumpai retak di-seating klepnya.
Keduanya disebabkan oleh overheat. Perhatikan juga rembesan oli pada sil kruk as depan dan belakang.
Editor | : | ARSN |
KOMENTAR