Umumnya airbag otomatis aktif ketika mobil sudah melaju pada kecepatan 20-30 km/jam.
"Bila kecepatan mobil terlalu rendah, maka airbag tidak akan aktif saat terjadi tabrakan," buka Didi Ahadi, Dealer Technical Support Department Head PT Toyota-Astra Motor (TAM) kepada GridOto.com (16/7).
"Pada tabrakan di kecepatan rendah airbag dirasa belum perlu mengembang karena masih ada seatbelt yang masih bisa melindungi pengemudi dan penumpang dari cedera," tambahnya.
2. Kecilnya Tumbukan
Baca Juga: Toyota Fortuner Adu Banteng dengan Grand Livina, Pemilik Bingung Airbag Tidak Mengembang
Ada sejumlah sensor (crash sensor) yang ditanam di beberapa bagian bodi mobil yang bisa menterjemahkan tumbukan apa saja yang memaksa airbag meledakkan diri.
Crash sensor ini akan membaca seberapa besar tumbukan atau benturan yang yang terjadi saat mobil tabrakan.
"Jika tumbukan terlalu kecil sehingga tidak bisa men-trigger sensor, maka balon airbag tidak akan," ungkap Didi.
"Ada angka yang sudah ditentukan oleh pabrikan berupa nilai G-Force yang bisa memicu airbag di mobil untuk mengembang," bebernya.
Jika nilai tersebut terpenuhi, maka airbag akan mengembang.
Editor | : | ARSN |
KOMENTAR