Otoseken.id - Dua pemilik mobil ini kebingungan gara-gara airbag di mobilnya tidak mengembang saat terjadi tabrakan.
Pertama ada Evia Gustiana yang bertanya-tanya kenapa airbag Toyota Fortuner VRZ 2017 miliknya tidak mengembang saat tabrakan di daerah Garut, Jawa Barat (24/6).
Yang kedua ada Muhammad Al Abdullah yang heran airbag di Jeep Grand Cherokee 3.6 Limited 2015 tidak meledakkan diri saat tabrakan di Tol Kanci arah Jawa Tengah (15/7).
Saat ini dua kejadian tersebut masih dinvestigasi oleh masing-masing APM.
Baca Juga: Banyak Yang Penasaran, Airbag di Mobil Bekas Bisa Kadaluwarsa?
Namun, ketidakaktifan airbag akibat tabrakan sering kali dianggap sebagai kerusakan teknis oleh pemilik mobil.
Padahal ada beberapa penyebab kenapa airbag di mobil itu tidak mengembang saat terjadi tabrakan atau kecelakaan.
Nah, berikut ini ada tiga faktor yang bisa menyebabkan airbag tidak mengembang saat tabrakan.
1. Kecepatan Mobil Terlalu Rendah
Baca Juga: Biaya Perbaikan Airbag Mobil Bekas di Bengkel Spesialis, Cuma Segini Saja
Umumnya airbag otomatis aktif ketika mobil sudah melaju pada kecepatan 20-30 km/jam.
"Bila kecepatan mobil terlalu rendah, maka airbag tidak akan aktif saat terjadi tabrakan," buka Didi Ahadi, Dealer Technical Support Department Head PT Toyota-Astra Motor (TAM) kepada GridOto.com (16/7).
"Pada tabrakan di kecepatan rendah airbag dirasa belum perlu mengembang karena masih ada seatbelt yang masih bisa melindungi pengemudi dan penumpang dari cedera," tambahnya.
2. Kecilnya Tumbukan
Baca Juga: Toyota Fortuner Adu Banteng dengan Grand Livina, Pemilik Bingung Airbag Tidak Mengembang
Ada sejumlah sensor (crash sensor) yang ditanam di beberapa bagian bodi mobil yang bisa menterjemahkan tumbukan apa saja yang memaksa airbag meledakkan diri.
Crash sensor ini akan membaca seberapa besar tumbukan atau benturan yang yang terjadi saat mobil tabrakan.
"Jika tumbukan terlalu kecil sehingga tidak bisa men-trigger sensor, maka balon airbag tidak akan," ungkap Didi.
"Ada angka yang sudah ditentukan oleh pabrikan berupa nilai G-Force yang bisa memicu airbag di mobil untuk mengembang," bebernya.
Jika nilai tersebut terpenuhi, maka airbag akan mengembang.
3. Posisi Tumbukan
Posisi tumbukan atau saat mobil tabrakan juga menjadi faktor yang menentukan mengembang atau tidaknya airbag.
"Posisi saat mobil tabrakan juga salah satu faktornya, misalnya tabrakan atau benturan terjadi di bagian yang tidak terdapat sensor airbag maka airbag tidak tidak mengembang," lanjut Didi.
Contohnya sensor airbag untuk pengemudi dan penumpang depan diletakkan di belakang bumper depan sedang side airbag atau airbag samping ditaruh di pintu mobil atau di dekat pilar B.
Kalau yang ditabrak bagian belakang mobil yang tidak ada sensor airbag, maka tumbukan yang terjadi tidak bisa dibaca oleh sensor dan airbag tidak akan mengembang.
"Peletakan sensor ini sudah diperhitungkan pabrikan melalui beragam pengetesan dan potensi tabrakan seperti apa yang bisa membahayakan pengemudi serta penumpang," tutup Didi.
Editor | : | ARSN |
KOMENTAR