Tanda tersebut merupakan titik imbang, yang kemudian oleh teknisi bengkel Autopit dimarking menggunakan spidol.
Setelah diberi marking atau tanda, kemudian ban dikempeskan agar antara tanda di ban dan di pelek bisa disejejarkan.
Usai sejajar antara tanda di ban dan di pelek, ban diisi angin kembali untuk kemudian diuji lagi pada alat tadi.
/photo/2020/10/07/4068104232.jpeg)
Hasilnya, permukaan ban yang tadi bergelombang langsung rata dan putaran ban terbaca balance.
“Sensor pada alat ini juga akan menandai bagian pelek yang perlu ditambahi pemberat secara presisi dengan nilai berat tertentu,” terang Agam lagi.
Sehingga pengerjaan balancing tidak memakan waktu lama, hasilnya dijamin lebih akurat dibanding alat balancing konvensional. Keren!
Editor | : | ARSN |
Sumber | : | Otomotifnet.com |
KOMENTAR