Dengan mengunakan dual clutch, transmisi akan mampu meminimalkan engine power loss sehingga pengemudi tak perlu menekan pedal gas lebih dalam untuk membuat putaran mesin menjadi lebih tinggi.
Berdasar jenis koplingnya, DCT bisa dibagi dua, yaitu kopling kering (dry clutch) dan kopling basah (wet clutch).
Kopling jenis wet serupa dengan kopling yang ada di motor alias seluruh sistem kopling terendam oleh oli.
Keuntungannya, usia pakai kopling menjadi lebih lama dan lebih tahan terhadap suhu yang tinggi berkat adanya oli di sekelilingnya.
Baca Juga: Masih Banyak yang Cuek, Gaya Mengemudi Seperti Ini Bisa Bikin Transmisi Mobil Cepat Rusak
Makanya DCT dengan kopling basah dipakai buat menghadapi mesin dengan torsi besar seperti yang dimiliki Hyundai Santa Fe 2.2 CRDi Signature (441 Nm/1.750-2.750 rpm).
Sesuai namanya, DCT pakai mekanisme kopling kering, punya dimensi lebih kecil, dan efisien karena volume oli yang dipompa dalam transmisi lebih kecil.
Makanya DCT kopling kering biasanya dipakai di mobil dengan torsi lebih rendah seperti di girboks DCT 7-speed di Volkswagen (Golf dan Touran) dan Ford (Fiesta dan Focus).
Sama kayak di Hyundai, DCT 7-speed-nya (D7F22 dan D7F34D) pakai kopling kering.
Teknologi DCT ini telah ditemukan oleh engineer militer Prancis bernama Adolphe Kégresse pada 1935.
Editor | : | ARSN |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR