Otoseken.id - Wow, pemenang tes adu irit 5 mobil LMPV enggak disangka-sangka. Yang mendapat juara 1 mobil yang bertransmisi CVT.
Banyak yang mengklaim Honda Mobilio bertransmisi CVT merupakan LMPV (Low Multi Purpose Vehicle) yang paling irit, yap memang benar, konsumsi BBM Honda Mobilio bisa mencapai 18,9 km/liter.
Hal ini sudah dibuktikan pada pengetesan yang dilakukan reviewer GridOto, saat diuji di rute dalam kota, Honda Mobilio bertransmisi CVT ini mampu berjalan 14,8 km untuk 1 liter BBM (14,8 km/liter), sedangkan di rute tol dengan kecepatan konstan 90 km/jam, bisa mecapai 18,9 km/liter.
Mobil di segmen LMPV memang banyak diminati Masyarakat Indonesia karena merupakan mobil yang multi fungsi, bisa dipakai untuk keluarga karena berkapasitas 7-penumpang, dan bisa juga sebagai mobil harian di perkotaan karena dimensinya yang pas dan irit bahan bakar.
Baca Juga: Biaya Servis Honda Mobilio CVT 10.000 - 100.000 Km di Bengkel Resmi
Makanya pasar LMPV di Indonesia semakin ketat, mulai dari duo Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang merajai, Honda Mobilio, Suzuki Ertiga, Wuling Confero, dan Mitsubishi Xpander serta Nissan Livina sebagai penantang baru.
Nah reviewer GridOto sudah mengetes 5 LMPV bermesin 1.500 cc, diantaranya Toyota Avanza Veloz 1.5 A/T, Mitsubishi Xpander 1.5 Ultimate, Honda Mobilio RS 1.5 CVT, Suzuki Ertiga Sport dan Wuling Confero S ACT 1.5 Lux.
Dari kelima LMPV 1.500 cc tersebut, tenyata pemenang konsumsi bahab bakar yang paling irit yakni Honda Mobilio RS CVT.
Untuk lebih lengkapnya, berikut hasil pengetesan konsumsi BBM oyota Avanza Veloz 1.5 A/T, Mitsubishi Xpander 1.5 Ultimate, Honda Mobilio RS 1.5 CVT, Suzuki Ertiga Sport dan Wuling Confero S ACT 1.5 Lux di halaman selanjutnya!
Baca Juga: Jarang Yang Tahu, Ini Waktu Yang Tepat Ganti Oli Transmisi CVT Agar Awet
Sebagai informasi, rangkuman pengujian konsumsi bahan bakar yang kami kumpulkan dari video pengetesan, baik rute dalam kota dengan kondisi stop & go, maupun rute tol dengan kecepatan konstan di 90 km/jam.
Posisi Pertama Honda Mobilio RS CVT
Tekonologi i-VTEC andalan Honda memang terkenal paling bertenaga dan juga baik soal efisiensi bahan bakarnya.
Baca Juga: Enggak Nyangka, Harga 7 Pilihan Mobil LCGC Bekas Transmisi CVT Ini Cuma Tinggal Segini
Selain faktor mesin, transmisi matik CVT juga berperan penting, transmisi CVT di Mobilio RS dapat menjaga putaran mesin di RPM rendah, menjadikan Mobilio RS CVT menjadi LMPV paling irit bahan bakar.
Rute dalam kotanya mampu berjalan 14,8 km untuk 1 liter BBM (14,8 km/liter), sedangkan di rute tol bisa sampai 18,9 km/liter.
Posisi kedua Suzuki Ertiga Sport A/T
Mesin berkode K15B dengan Teknologi VVT (Variable Valve Timing) di Suzuki Ertiga Sport ini berhasil meraih posisi kedua.
Di rute dalam kotanya masih kalah dengan Veloz, yakni 12,7 km/liter, tapi di rute tolnya Ertiga Sport berhasil mencatat 17,8 km/liter.
Posisi ketiga Toyota Veloz 1.5 A/T
Posisi ketiga ada Toyota Veloz 1.5 A/T, memang penggerak roda belakang atau Rear Wheel Drive (RWD) tidak begitu baik soal efisiensi bahan bakar seperti pada Confero S ACT yang juga RWD.
Pengetesan di rute dalam kota, konsumsi BBM Veloz 13,1 km/liter, sedangkan di rute tol bisa dapat 17 km/liter.
Posisi keempat Mitsubishi Xpander 1.5 Ultimate
Kemudian posisi keempat ada Mitsubishi Xpander 1.5 Ultimate, teknologi MIVEC (Mitsubishi Innovative Valve timing Electronic Control system) di Xpander belum mampu menyaingi LMPV 1.500 cc Veloz, Mobilio maupun Ertiga.
Baca Juga: Bengkel Spesialis Buka-bukaan, Transmisi CVT Toyota Avanza Akan Senasib dengan Mobilio dan Livina?
Untuk rute dalam kota pun Xpander juga masih kalah dengan Confero, tercatat 11,5 km/liter, tapi di rute tolnya bisa meraoh 16,7 km/liter, sehingga Xpander bisa lebih irit dibanding Confero S ACT.
Posisi kelima Wuling Confero S ACT 1.5 Lux
Posisi paling bontot harus diterima Wuling Confero S ACT, LMPV asal Tiongkok ini masih kalah irit BBM dibanding keempat LMPV Veloz, Xpander, Mobilio dan Ertiga.
Konsumsi BBM di rute dalam kota, Confero S ACT tercatat 12,3 km/liter, sedangkan di rute tolnya 15,2 km/liter.
Editor | : | ARSN |
KOMENTAR