Otoseken.id - Waduh, part ini banyak yang nyepelein padahal punya peran penting. Yap, mesin mobil bisa ambyar jika part ini putus di jalan.
Sebab komponen transmisi penggerak yang satu ini terhubung dengan beberapa komponen mesin lainnya, untuk memutar komponen-komponen tersebut.
Antara lain untuk memutar camshaft, pompa air (water pump), alternator, kompresor AC, idle pulley, serta kipas pendingin radiator.
Komponen ini umumnya berupa sabuk dari bahan karet tahan panas yang akan terus berputar sepanjang mobil dihidupkan.
Baca Juga: Ini 3 Part Penyebab RPM Mesin Mobil Bisa Ngaco dan Sulit Langsam
Yap, nama partnya yaitu timing belt dan fan belt atau sering disebut juga V-belt
Untuk ukuran atau dimensinya sendiri tentu tergantung jenis/tipe mobilnya, ada yang tebal, tipis, dan ada juga yang bisa terdiri dari satu atau tiga sabuk.
Sebagai sebuah transmisi penggerak, fan belt ini bertugas menggerakkan komponen mesin tersebut.
Nah, bila kondisinya tak pernah kita cek atau dirawat, bisa saja saat kita berkendara komponen ini tiba-tiba putus.
Kalau sudah begitu, dijamin bakal mogok deh mobilnya, bahkan bisa membuat mesin rusah parah.
Baca Juga: Awas, Ini Masalah Yang Bisa Terjadi di Pompa Oli Mesin Mobil
Dengan kata lain, sederet masalah akan muncul siring putusnya fan belt atau timing belt.
Nah, jika yang putusnya fan belt, “Biasanya akan muncul indikator peringatan overheat, karena water pump-nya tidak berputar. Lalu terjadi masalah pada pengisian baterai,” sebut Wahono, Service Manager Auto 2000, BSD City.
Bahayanya lagi, lanjut Wahono, bila pemngemudi tetap memaksa jalan mobilnya, mesin bisa mati mendadak dan akan mengakibatkan silinder head melengkung.
Jadi sebelum hal itu terjadi terjadi, “Perhatikan saat AC tiba-tiba panas, dilanjut munculnya indikator aki pada meter cluster, lalu setelah itu temperatur mesin akan naik, sebaiknya langsung cari tempat parkir untuk mengecek kondisi dibalik kap mesin,” sarannya.
Baca Juga: AC Mobil Nyala Tapi Enggak Dingin-dingin, Waspada Gejala Ini di Mesin
Sementara bila yang putus adalah timing belt, dampaknya bisa lebih fatal lagi.
Sebab timing belt ini mengatur ritme buka tutup katup (dengan memutar camshaft), agar tidak saling bertabrakan.
Bayangkan bila timing belt sampai putus, komponen-komponen yang digerakkan olehnya akan saling menghantam satu sama lain, sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada mesin mobil Anda.
Selain memerlukan waktu yang cukup lama, biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki kerusakan mesin pun lumayan besar karena harus melakukan turun mesin.
Nah, untuk mencegah semua itu terjadi, jangan cuek untuk memeriksa komponen ini.
Sebetulnya secara fisik atau kasat mata, bisa terlihat bila tali kipas atau timing belt sudah waktunya diganti.
Oiya, waktu penggantian fan belt atau timing belt ini tentu berbeda-beda setiap merek dan jenis mobil.
Ada yang menganjurkan diganti setiap jarak tempuh 20.000 - 40.000 km.
Tapi bila mendapati kondisinya sudah memperlihatkan tanda-tanda waktunya diganti, segera lakukan penggantian, meski belum mencapai jarak tempuh segitu.
Editor | : | ARSN |
Sumber | : | Otomotifnet.com |
KOMENTAR