Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Pentingnya Periksa Kondisi Ban Saat Musim Hujan, Ini 5 Tanda Ban Harus Ganti

Abdul Aziz Masindo - Sabtu, 25 Desember 2021 | 17:08 WIB
Hati-hati berkendara di musim hujan, sering terjadi efek aquaplaning
Dok. OTOMOTIF
Hati-hati berkendara di musim hujan, sering terjadi efek aquaplaning

Otoseken.id - Sejak September 2021 kemarin Indonesia telah memasuki musim hujan, dan diprediksi akan mulai merata di Desember ini.

Nah ban mobil yang sudah botak, cengkraman atau grip akan berkurang, dampak terburuknya mobil bisa berisiko terjadi aquaplaning.

Sekedar informasi, aquaplaning adalah suatu keadaan ban seolah mengambang.

Ban mengambang karena air yang berada di alur permukaan ban terlalu banyak dan tidak dapat dibuang secara sempurna.

Tangkapan layar Toyota Kijang Innova mengalami aquaplaning di Jalan Lintas Sumatera, Kecamatan Lumban Julu pada Minggu (27/06/2021).
Tiktok/josua_victor_sijabat
Tangkapan layar Toyota Kijang Innova mengalami aquaplaning di Jalan Lintas Sumatera, Kecamatan Lumban Julu pada Minggu (27/06/2021).

Baca Juga: Ini Pola Tapak Ban Mobil yang dapat Mencegah Terjadinya Aquaplaning

 Sehingga ban kehilangan traksi pada aspal jalanan yang tergenang air.

Tapi selain kondisi ban yang sudah botak, aquaplaning bisa terjadi karena pengememudi memacu kecepatan tinggi saat jalanan basah.

Lantas pada kondisi bagaimana sebuah ban layak untuk diganti? berikut 5 tanda ban mobil harus segera ganti di halaman berikutnya:

1. Periksa Kebotakan Ban dari TWI (Tread Wear Indicator)

Coba perhatikan tanda TWI pada dinding ban. Kemudian, lihat garis melintang diantara tapak ban. Apakah tebal telapak ban sudah mendekati garis TWI alias menipis.

Tread Wear Indicator ban mobil
octa saputra
Tread Wear Indicator ban mobil

Bila sudah botak, segeralah membeli ban baru. Atau jika dirasa sudah mempengaruhi handling serta kemampuan pengereman.

Bahkan kemampuan ban dalam membuang air di jalan akan berkurang drastis.

2. Robek

Kondisi ini bisa terjadi bila ban terkena benda tajam di bagian dindingnya. Robek pada kondisi seperti ini tidak bisa diperbaiki.

Bila sudah demikian, maka ban perlu diganti walau TWI masih cukup tebal.

Baca Juga: Jangan Lakukan 4 Kebiasaan Buruk Ini, Ban Mobil Bisa Cepat Habis

 

3. Benjol

ilustrasi ban benjol
istimewa
ilustrasi ban benjol

Periksa bagian dinding dan tapak ban. Jika ditemui adanya benjolan, maka potensi ban pecah bisa terjadi tanpa diduga.

Benjolan terjadi akibat putusnya konstruksi kawat baja di dalam karet ban dan mengembang karena tekanan yang berasal dari dalam.

4. Retak Halus

Kekuatan antioksidan yang terdapat pada masing-masing ban dipengaruhi oleh ozon, tekanan angin pada ban, serta kebersihan ban (terkena tanah, lumpur dan lain sebagainya).

Apabila faktor tersebut tidak diperhatikan maka kekuatan antioksidan pada ban akan mengalami penurunan kualitas yang menyebabkan keretakan halus pada ban.

Ilustrasi ban mobil retak retak
kompas.com
Ilustrasi ban mobil retak retak

 Baca Juga: Upgrade Pelek Mitsubishi Xpander Pakai 20 inci, Ini Profil Ban yang Pas

 Jika sudah banyak ditemui retak halus, sebaiknya lakukan penggantian ban mobil dengan yang baru, terlebih jika kendaraan akan digunakan untuk perjalanan jauh.

5. Sering Bocor

Ban yang terlalu sering mendapatkan tambalan berpotensi untuk mengalami kebocoran seketika.

Jika Anda berencana berpergian jauh, tentunya akan merepotkan jika terlalu sering ban mobil mengalami kebocoran.

 

Editor : ARSN

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa